Perang Pandan, Tradisi Menyakitkan untuk Hormati Dewa Perang

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 03 Juni 2017
Perang Pandan, Tradisi Menyakitkan untuk Hormati Dewa Perang

Meskipun terlihat menyakitkan, masyarakat Tenganan bangga menjalankan tradisi ini (Foto: budayabaliyay.blogspot)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Untuk menghormati Dewa Perang, masyarakat Tenganan, Karangasem, Bali, memiliki sebuah tradisi yang terbilang menyakitkan. Perang Pandan, atau biasa juga disebut Mekare-kare, adalah nama tradisi tersebut.

Masyarakat Tenganan memiliki kepercayaan berbeda dari masyarakat Bali pada umumnya. Jika masyarakat Bali menganut kepercayaan Hindu, Masyarakat Tenganan menganut Hindu Indra. Perbedaan dari kepercayaan tersebut terletak pada konsep kasta. Hindu memikirkan Kasta, sedangkan Hindu Indra tidak.

Dewa Indra (Dewa Perang) adalah dewa tertinggi masyarakat Tenganan. Mereka juga percaya bahwa Dewa Indra memberikan desa yang mereka tempati sebagai hadiah. Untuk itu, mereka menjalankan tradisi Perang pandan sebagai ritual penghormatan kepada sang Dewa Perang.

Seperti layaknya sebuah perang, tradisi ini dilakukan dengan memperlihatkan pertarungan antarpria di desa Tenganan, tepatnya di depan Bale Agung. Terkadang satu lawan satu, terkadang berpasangan. Lawan ditentukan sesuai postur tubuh.

Dengan bertelanjang dada, para pria memakai sarung khas Bali (kamen) pada ritual ini. Senjata yang digunakan berupa pandan, dipegang di tangan kanan. Meskipun senjatanya pandan, yang menyakitkan pada ritual ini adalah terdapat duri pada pandan tersebut. Sementara itu, tangan kiri mereka memegang perisai bundar yang terbuat dari rotan.

Sebelum bertarung, para lelaki menenggak tuak terlebih dahulu dengan menggunakan daun pisang. Setelah itu, mulailah mereka bertarung untuk menghormati Dewa Indra.

Saat bertarung, bagian yang boleh diserang hanyalah punggung, dada, dan leher. Bagian muka dilarang untuk diserang. Para peserta akan dianggap hebat jika bisa melukai bagian leher dan ketiak lawan, lantaran bagian tersebut sulit untuk diraih.

Tradisi ini tidak menjadi kewajiban untuk semua orang yang tinggal di desa Tenganan.Akan tetapi, tetap saja semua pria di desa tersebut ingin berpartisipasi dalam tradisi ini. Bahkan, ada juga anak-anak SD yang ikut ambil bagian karena merasa bangga.

Meskipun ini menjadi pertarungan menyakitkan, di akhir acara, para peserta tidak bermusuhan. Mereka saling mengobati luka dengan kunyit. Setelah acara tersebut pun mereka makan bersama dalam satu wadah (megibung).

Baca juga artikel lainnya tentang tradisi di sini: Kisah Perayaan Peh Cun: Kenang Menteri Tiongkok Kuno yang Bunuh Diri.

#Tradisi Unik #Perang #Bali #Wisata Bali #Budaya Indonesia #Budaya #Budaya Nusantara
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Akhirnya Pengelola GWK Hancurkan Tembok Pembatasan Yang Halangi Akses Warga
Setelah terjadi pertemuan antara Pemprov Bali dengan PT GAIN, berhasil disepakati bahwa tembok penghalang itu dibongkar mulai Rabu (1/10).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Akhirnya Pengelola GWK Hancurkan Tembok Pembatasan Yang Halangi Akses Warga
Indonesia
5 Pesisir di Bali yang Berpotensi Alami Banjir Rob pada 7-11 Oktober
Rob akan terjadi karena adanya fenomena fase bulan purnama yang jatuh pada Senin (6/10) dan fase peringee atau jarak terdekat bulan ke bumi pada 7 Oktober 2025.
Frengky Aruan - Rabu, 01 Oktober 2025
5 Pesisir di Bali yang Berpotensi Alami Banjir Rob pada 7-11 Oktober
Dunia
Global Sumud Flotilla Berada 570 Kilometer Dari Gaza, Tidak Bakal Berhenti Sampai Pengepungan Dipatahkan
La Piccirella mengatakan selain kapal angkatan laut Italia dan Spanyol yang memberikan perlindungan bagi armada tersebut, tiga negara lainnya sedang mempertimbangkan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Global Sumud Flotilla Berada 570 Kilometer Dari Gaza, Tidak Bakal Berhenti Sampai Pengepungan Dipatahkan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Persiapan Perang Lawan Indonesia dan Rusia, Israel Minta Bantuan ke NATO
Kedua negara tersebut memang selama ini menentang invansi Israel ke Wilayah Palestina.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Persiapan Perang Lawan Indonesia dan Rusia, Israel Minta Bantuan ke NATO
Indonesia
2 Maskapai China dan Korea Anyar Terbang ke Bali, Wisatawan Diharapkan Makin Banyak
China sendiri merupakan salah satu pasar utama pariwisata internasional Bali, sehingga pembukaan rute ini memiliki nilai strategis.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 28 September 2025
2 Maskapai China dan Korea Anyar Terbang ke Bali, Wisatawan Diharapkan Makin Banyak
Indonesia
Basarnas Perluas Pencarian WNI Inggris Diduga Hanyut di Pantai Legian, Lewat Jalur Laut dan Udara
Selain jalur laut, Basarnas Bali turut melakukan pemantauan di udara dengan menggunakan drone thermal dan penyisiran SRU darat di seputaran pantai.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 25 September 2025
Basarnas Perluas Pencarian WNI Inggris Diduga Hanyut di Pantai Legian, Lewat Jalur Laut dan Udara
Indonesia
Gempa Bawah Laut Magnitude 5,7 di Banyuwangi, Getaran Dirasakan Sampai Denpasar, Bali
Getaran gempa dilaporkan terasa kuat hingga ke sejumlah daerah di sekitarnya, termasuk Jember dan bahkan hingga ke Badung dan Denpasar, Bali.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Gempa Bawah Laut Magnitude 5,7 di Banyuwangi, Getaran Dirasakan Sampai Denpasar, Bali
Indonesia
Gempa Bumi Dengan Magnitudo 5,7 Landa Pulau Bali
Kota terdekat dari pusat gempa itu yakni sekitar 46 kilometer arah timur laut Banyuwangi dan sekitar 125 kilometer arah barat laut Kota Denpasar, Bali.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 25 September 2025
Gempa Bumi Dengan Magnitudo 5,7 Landa Pulau Bali
Indonesia
Tanggapi Kasus Jantung WNA Australia yang Tertinggal di Bali, Komisi IX DPR: Pelanggaran Serius dan Harus Diusut!
Komisi IX DPR menanggapi kasus jantung WNA Australia yang tertinggal di Bali. Hal itu dianggap sebagai pelanggaran serius dan harus segera diusut.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Tanggapi Kasus Jantung WNA Australia yang Tertinggal di Bali, Komisi IX DPR: Pelanggaran Serius dan Harus Diusut!
Indonesia
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
Simak langkah-langkah pemulihan pasca-bencana yang akan dilakukan secara kolaboratif
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
Bagikan