Penyelundup Narkoba Manfaatkan Pelabuhan Tikus di Selat Malaka

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 20 Juli 2017
Penyelundup Narkoba Manfaatkan Pelabuhan Tikus di Selat Malaka
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Ardiansyah)

MerahPutih.com - Kawasan perairan Selat Malaka merupakan wilayah paling rawan penyelundupan narkoba karena banyaknya pelabuhan-pelabuhan ilegal.

"Jadi sektornya ada dua. Sektor barat Selat Malaka dengan pantai timurnya di mana di situ banyak pelabuhan tikus. Sektor timur di bawah Filipina," ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (20/7).

Pelabuhan-pelabuhan tikus itu paling banyak terdapat di Selat Karimata hingga wilayah Bitung bagian timur.

"Itulah kenapa pangkalan bea cukai ada dua, di Tanjung Balai Karimun di sektor barat, satu lagi di sektor timur," ucap Heru.

Untuk itu, Bea Cukai terus melakukan sinergi dengan aparat penegak hukum di laut seperti TNI AL, Bakamla, dan Polair. Sinergitas dimulai dari pengumpulan informasi mengenai adanya kemungkinan akan masuknya narkoba ke Indonesia, analisa, operasi lapangan, hingga evaluasi hasil penindakan.

Sinergi diperlukan karena banyaknya pelabuhan di 18 ribu kilometer sepanjang garis pantai di Indonesia.

"Sinergi adalah mutlak. Sekarang aparat penegak hukum dan ini sudah kita tunjukkan dan ini adalah contoh sinergi yang luar biasa. Kemudian dikembangkan dan ditindaklanjuti. Dari barang buktinya, kapal pengangkutnya, orang-orangnya sudah kita dapat semua," jelas Heru. (Ayp)

Baca juga terkait penyelundupan narkoba ke Indonesia dalam artikel: Selain Sabu 1 Ton, Ada Narkoba Lain Di Kapal Wanderlust

#Bea Cukai #Selat Malaka
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan