Penyebaran Virus HIV/AIDS di Kota Cirebon Meningkat

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 01 Juni 2016
Penyebaran Virus HIV/AIDS di Kota Cirebon Meningkat
Ilustrasi

Merahputih Kesehatan– Penularan Virus HIV/AIDS di Kota Cirebon kian meresahkan. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon sebanyak 360 orang tercatat sebagai pengidap HIV. Angka tersebut terbilang cukup besar bagi Kota Cirebon yang memiliki luas dan penduduk yang tidak terlalu banyak. Sementara itu, dari empat daerah lainnya yang ada di Wilayah III Cirebon tercatat sedikitnya 368 orang yang sudah terinfeksi HIV.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris KPA Kota Cirebon, Sri Maryati kepada awak media usai menggelar acara sosialisai pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dikalangan SKPD dan perusahaan yang digelar di ruang Adipura Balaikota Cirebon, Senin (30/5).

Sri menjelaskan, bahwa pengidap HIV tersebut bisa jadi akan terus bertambah. Lantaran, hingga saat ini masih banyak masyarakat Kota Cirebon ataupun para pendatang yang masih melakukan perilaku beresiko terinfeksi HIV/AIDS. “Apalagi yang melakukan perilaku berisiko itu tidak mau memeriksakan dirinya untuk dites HIV/AIDS lebih dini,” ungkapnya.

Dikatakan Sri Maryati, pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Cirebon salah satu faktor penyebab meningkatkanya pengidap HIV/AIDS. Menurutnya pertumbuhan ekonomi itu berbanding lurus dengan pesatnya penyebarannya HIV/AIDS. “Sehingga, untuk indikasi terjadinya transaksi seksual dan penularan HIV pun ikut meningkat. Hal itu sejalan dengan menjamurnya tempat hiburan malam dan banyaknya masyarakat yang memiliki perilaku berisiko HIV,” tegasnya.

Penikmat tempat hiburan malam itu, menurut Sri, mayoritas adalah dari kalangan pegawai atau karyawan. Untuk itu, ia juga berharap, dalam memerangi HIV/AIDS tentu harus didukung juga oleh sejumlah perusahaan dan OPD untuk melakukan sosialiasi kepada pegawai dan karyawan tentang bahaya HIV/AIDS.

“Kalau di Kota Cirebon sendiri, yang mengidap HIV itu rata-rata dari usia 15 hingga 40 tahun. Selama ini, Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (DInsosnakertrans) sudah melakukan sosialisasi ke perusahaan-perusahaan agar melakukan pencegahan dan penangulangan. Dan, itu sesuai dengan regulasi daerah,” tuturnya.

Kendati demikian, diakuinya, tak sedikit perusahaan yang tak mengindahkan regulasi yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Cierbon itu. Dari ratusan perusahaan yang ada di Kota Cirebon, hanya satu perusahaan yang turut andil dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. “Karena HIV/AIDS ini kita akui sudah nyasar ke tempat-tempat kerja. Dan, harusnya para pegawai dan karyawan sadar untuk melakukan tes dini HIV/AIDS,” ucapnya.

Semenatar itu, selain menggandeng perusahaan untuk memerangi HIV/AIDS. KPA juga mengharapkan dukungan dari masyarakat Kota Cirebon sendiri untuk tertib pada regulasi tentang HIV/AIDS yang telah dicenangkan oleh Pemerintah Kota Cirebon. Dimana, para calon pasangan yang akan menikah disarankan untuk melakukan tes HIV/AIDS terlebih dahulu.

“Ini untuk mencegah penularan dari Ibu ke anak. Aturan ini sesuai dengan Perda yang ada. Dari data yang ada di kami, tertinggi itu di Kecamatan Harjamukti dan Kesambi,” tandasnya. (Irm)

BACA JUGA:

  1. Penyakit 'Zombie', Menyerang Suriah
  2. WHO: Ancaman Virus Zika Semakin Mengkhawatirkan
  3. Waspada Virus Zika, Ini Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya
  4. Menteri Susi: Pelaku Illegal Fishing Juga Menyebar Virus AIDS
  5. Virus MERS Renggut 19 Korban Jiwa di Arab Saudi

 

#Kota Cirebon #Gaya Hidup #HIV/AIDS
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan