SUMBER air bersih yang stabil dan kontinu menjadi aspek penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Sayangnya, masih ada banyak wilayah di dunia yang belum mendapatkan akses air bersih yang lancar dan memadai. Para peneliti dan pencinta lingkungan di seluruh dunia pun berusaha menciptakan inovasi untuk memperbaiki keadaan.
Dikutip dari Guardian, sumur menjadi salah satu penemuan transformatif meskipun sering diabaikan. Sumur merupakan sumber air tawar yang ideal untuk daerah pedalaman.
Baca juga:

Tidak hanya sumur, jaringan pipa dan penataan kota yang ciamik juga bisa menjadi salah satu penanganan yang sudah diaplikasikan pada gaya hidup industrial nan modern ini.
Seiring dengan waktu, permintaan air bersih semakin tinggi sehingga inovasi teknologi diharapkan bisa menjadi jalan keluarnya. Menurut World Health Organization, lebih dari satu setengah juta orang meninggal karena diare. Penyakit itu sebagian besar disebabkan oleh kurangnya air bersih untuk sanitasi dasar maupun dikonsumsi.
Para peneliti di India mencetuskan teknologi yang bisa menjadi solusi. Yaitu sistem pemurnian air menggunakan nanoteknologi.
Penyaringan nanoteknologi akan menyaring air dan membebaskannya dari mikroba, bakteri, dan materi berbahaya lainnya agar mendapatkan air yang jernih. Nanopartikel komposit pada saringan ini akan memancarkan ion perak dan menghancurkan berbagai materi yang mengkontaminasi air.
Baca Juga:

"Pekerjaan kami bisa mulai menyelamatkan nyawa banyak orang," ungkap Prof Thalappil Pradeep dari Indian Institute of Technology Madras, kepada Guardian. "Hanya dengan USD 2,5 (sekitar Rp36 ribu) per tahun, kamu bisa mengalirkan air aman tanpa mikroba untuk keluargamu."
Chemistry membran juga menjadi salah satu inovasi dalam penyaringan air. Kimia membran yang menyaring dan memurnikan air merupakan bagian integral dari pengolahan air secara modern.
Pori-pori membran yang digunakan untuk menyaring air hanya berukuran 10 atau 20 nanometer, 3.000 kali lebih kecil daripada sehelai rambut manusia, sehingga segala materi yang mengontaminasi air bisa tersangkut pada filtrasi membran kimia ini.
Sayangnya, kimia membran belum benar-benar digunakan karena masih melalui berbagai penelitian dan pengembangan intens.
Inovasi ketiga untuk menciptakan air bersih antara lain seawater desalination atau desalinasi air laut. Sayangnya, proses ini membutuhkan biaya yang sangat mahal dengan memanfaatkan teknologi reverse osmosis yang menghabiskan sekitar 4 kilowatt untuk tiap meter kubik air. (SHN)
Baca juga: