Kesehatan

Penyakit Kronis Sebabkan Kematian 15 juta Orang

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 21 April 2022
Penyakit Kronis Sebabkan Kematian 15 juta Orang
Sebanyak 50 persen pasien gagal jantung tidak bertahan dalam lima tahun. (Foto: Pexels/anna-shvets)

PENYAKIT kronis menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Tercatat 15 juta orang di seluruh dunia meninggal sebelum usia 70 tahun akibat penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes dan obesitas.

Itu terjadi seiring dengan penuaan, dampak kumulatif terbesar pada kesehatan berasal dari peningkatan tinggi dalam risiko metabolisme. Yaitu Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index / BMI) yang tinggi, gula darah tinggi, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Data dari The Lancet Commission on Diabetes menyebutkan terjadi penurunan kesehatan sebesar 20% dari seluruh dunia pada tahun 2019.

Baca Juga:

Asupan Gizi Terbaik Saat Menstruasi

sakit
Kematian tertinggi penyakit kronis adalah gagal jantung. (Foto: Pexels/anna shvet)

Penyakit kronis dengan pengidap tertinggi pertama adalah gagal jantung. Terkait gagal jantung, penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu yang terjadi pada lebih dari 60 juta orang di seluruh dunia. European Cardiology of Cardiology menyebutkan bahwa sebanyak 50 persen pasien gagal jantung tidak bertahan dalam lima tahun.

Sementara satu dari lima pasien akan meninggal dalam dua tahun. Setiap delapan menit satu orang dirawat di rumah sakit karena gagal jantung. Di Asia Pasifik, banyak pasien yang sangat menderita. Hal ini disebabkan gejala penyakit yang muncul terlambat terdiagnosis sehingga memperburuk kondisi pasien, juga akibat kesenjangan besar dalam pengobatan selama dekade terakhir dalam mengatasi risiko penyakit yang tidak terpenuhi ini. "Kuncinya adalah mengoptimalkan pengobatan gagal jantung yang memburuk secara dini dan mencegah rawat inap berikutnya," tutur Dr. Catherine Donovan, Head of Medical Affairs, Bayer Pharmaceuticals Asia Pacific.

Selain itu satuan tugas dari European Society of Cardiology HF Guidelines menerbitkan pedoman baru pada tahun 2021 yang menyebutkan gagal jantung yang memburuk untuk pertama kalinya dan menekankan urgensi untuk membangun terapi dasar lebih cepat.

Penyakit kronis dengan penderita tinggi berikutnya adalah diabetes. Prevalensi diabetes meningkat di Asia/Pasifik. Di dunia, satu dari 10 orang dewasa hidup dengan diabetes dan hampir setengahnya tidak terdiagnosis.

Baca Juga:

Hubungan Tidur Cukup dengan Kesehatan Tubuh

sakit
Pengidap diabetes adalah tertinggi di dunia. (Foto: Pexels/photomix)

Penyakit kronis ketiga adalah gagal ginjal. Finerenone Bayer merupakan antagonis selektif reseptor mineralokortikoid pertama yang menunjukkan hasil positif bagi ginjal dan kardiovaskular pada pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis (PGK) yang terkait dengan diabetes tipe 2 (T2D). Hingga 40% orang yang hidup dengan diabetes memiliki Penyakit Ginjal Kronis (PGK), yang meningkatkan risiko gagal ginjal/dialisis dan kardiovaskular.

Untuk penyakit-penyakit kronis tersebut Bayer terus mengembangkan portofolio obat-obatan. Sekitar 50 proyek pengembangan dalam Fase I hingga III pengembangan klinis. Di antara proyek-proyek tersebut, banyak yang memiliki potensi untuk mengobati berbagai jenis kanker, penyakit ginjal, diabetes dan gagal jantung kronis bagi pasien usia lanjut dengan kebutuhan medis tinggi di kawasan tersebut.

Asia/Pasifik sangat terwakili dalam kegiatan pengembangan klinis Bayer dan studi nyata dengan 46 uji klinis berkelanjutan yang dilakukan di kawasan ini sepanjang tahun 2020 dan 2021, lebih dari setengahnya terkait bidang Onkologi.

“Kami memiliki sekitar seperempat pasien dari Asia/Pasifik yang mewakili dan terdaftar dalam tiga program uji coba pengembangan global utama untuk terobosan baru inovasi Bayer Pharmaceuticals: untuk penyakit gagal jantung yang memburuk, Penyakit Ginjal Kronis yang berhubungan dengan Diabetes Tipe 2, Kanker Fusi NTRK, dan berbagai stadium Kanker Prostat. Dengan menggunakan teknologi digital dan desentralisasi, partisipasi program uji coba lebih mudah diakses dan cepat sehingga kami dapat menghasilkan data yang bernilai untuk memantau dan meningkatkan hasil bagi pasien,” urai Donovan. (avia)

Baca Juga:

Bahaya Menjadikan Konsumerisme sebagai Pelarian dari Kesepian

#Kesehatan #Penyakit
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan