Pentingnya Pencegahan dan Deteksi Dini Diabetes

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Jumat, 30 Juli 2021
Pentingnya Pencegahan dan Deteksi Dini Diabetes
Pencegahan dan deteksi dini diabetes sangat penting (Foto: pixabay/isucc)

PENYANDANG diabetes setiap tahun angkanya terus meningkat, bahkan diperkirakan jumlahnya bisa mencapai lebih dari 400 juta orang di seluruh dunia, pada tahun 2030 mendatang.

Karena itu, sebagai salah satu negara dengan jumlah penyandang diabetes terbesar di dunia, Indonesia berpotensi turut terkena dampak epidemi itu.

Baca Juga:

Pengidap Diabetes, Kenali Tips Penting Ini Agar Lancar Berpuasa

Pada siaran pers yang diterima Merahputih.com, statistik menunjukan bahwa prosedur amputasi pada 6 dari 7 penderita kaki diabetik, diawali dari sebuah luka sederhana.

Padahal, 85 persen dari luka tersebut, sebenarnya bisa dicegah serta ditangani dengan baik, agar tidak berkembang ke arah yang lebih serius.

Hal tersebut membuat pencegahan serta deteksi dini pada kaki diabetik menjadi sangat penting, guna mengurangi angka kejadian penderita luka diabetes serta risiko amputasi di kemudian hari.

Pada jumpa pers online yang digelar oleh Heartology Cardiovascular Center, Dokter Adisaputra Ramadhinara, Spesialis Luka menjelaskan, bahwa luka diabetes pada kaki memerluka penanganan khusus, untuk tercapainya kesembuhan secara optimal.

deteksi dini pada kaki diabetik menjadi sangat penting, guna mengurangi angka kejadian penderita luka diabetes serta risiko amputasi di kemudian hari (Foto: dok. heartology)

Menurut Dokter Adi, saat ini perkembangan ilmu pengetahuan di bidang perawatan luka telah berhasil menekan angka amputasi.

"Penggunaan berbagai dressing modern untuk mengatasi infeksi dan menjaga agar suasana luka tetap lembap juga sangat diperlukan, Karena dalam suasana lembap, pertumbuhan jaringan baru menjadi lebih optimal dan proses penutupan luka oleh sel kulit baru bisa terjadi dengan lebih cepat," tutur Dokter Adi, pada jumpa pers online via zoom, Jumat (30/7).

Lebih lanjut Dokter Adi juga menjelaskan, bahwa dirinya tidak mengajurkan penggunaan kassa sebagai penutup luka. Hal itu lantaran kassa tidak bisa menjaga kelembapan daerah luka, dan bisa meningkatkan risiko infeksi.

"Sebuah studi menunjukkan bahwa bakteri dapat menembus hingga 64 lapisan kassa. Hal ini membuat kassa bukanlah penutup luka yang ideal," tambahnya.

Selain itu, menurut Dokter Adi, pengendalian kadar gula darah harus dilakukan secara optimal, agar proses penyembuhan luka dapat berjalan dengan baik.

Kemudian, selama menjalani perawatan, kaki yang sedang terluka juga harus diistirahatkan dan tidak boleh menjadi tumpuan beban.

Baca Juga:

Ketahui! Cara Ampuh Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Saat ini, perawatan luka selalu mengedepankan pentingnya kerja sama multidisiplin. Seperti pada kasus luka diabetik di kaki, perawatan luka dapat ditangani oleh dokter spesialis luka.

Tapi, apabila terjadi penyumbatan pembuluh darah di kaki, maka diperlukan keterlibatan spesialis vaksular untuk tindakan revaskularisasi, atau perbaikan aliran darah pada tungkai agar menunjang penyembuhan luka yang optimal.

Untuk mencegah diabetes sejak dini, Dokter Adi menyarankan untuk rajin memeriksa ke dokter paling tidak 6 bulan atau satu tahun sekali. Terlebih bagi kamu yang memiliki riwayat keturunan diabetes.

Perbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil (Foto: pixabay/mcmurryjulie)

Selain itu, kamu juga harus memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat. Pada prinsipnya adalah menjaga kadar gula darah tetap stabil. Selain dibantu dengan obat, pola makan harus diperhatikan, yakni mengatur jumlah kalori yang masuk pada tubuh.

Sedikit informasi, Heartology merupakan cardiovascular center yang berfokus pada diagnostik, intervensi, bedah jantung dan pembuluh darah, serta aritmia.

Heartology menyediakan layanan kardiovaskular dewasa dan anak berbasis teknologi mutakhir, serta tim dokter yang berpengalaman untuk memberikan layanan paripurna.

Untuk tim dokternya, Heartology diperkuat tim dokter spesialis dengan subspesialisasi yang ahli dan berpengalaman di bidang kardiovaskular, serta ditunjang oleh fasilitas yang modern.

Adapun perpaduan tim dokter serta teknologi tersebut tentunya akan memberikan hasil klinis lebih baik, opsi penanganan jantung sesuai kebutuhan pasien, efektivitas biaya, serta pemulihan lebih cepat. (Ryn)

Baca Juga:

Pentingnya Asuransi Kesehatan Bagi Pekerja Milenial

#Kesehatan #Penyakit Diabetes
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan