KESEJAHTERAAN digital anak patut dimaksimalkan oleh orang tua. Hal itu agar anak-anak dapat meraih pendidikannya secara optimal, tanpa terdistraksi konten yang kurang mendidik.
Dalam hal ini, orang tua sangat berperan penting untuk membantu anak mendapatkan ruang digital yang aman, serta tanpa distraksi yang bisa berdampak pada penurunan kapasitas belajar si kecil.
Baca Juga:

Hal tersebut dikemukakan oleh Ciput Eka Purwianti, Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
"Melihat adanya tuntutan bagi para peserta didik untuk dapat melakukan pembelajaran mandiri di rumah melalui penggunaan teknologi. Maka dari itu, diperlukan adanya metode pembelajaran efektif yang kondusif dan tanpa distraksi, untuk mengembangkan kinerja belajar anak," tutur Ciput seperti yang dikutip dari laman Antara.
Apabila kamu menyiapkan kesejahteraan digital bagi sang anak, maka tidak hanya kualitas sedukasi yang optimal, tapi juga kualitas hidup sang anak bisa terjaga dengan baik.
Tips pertama yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menyiapkan kesejahteraan digital bagi anak, bisa dimulai dengan mempersiapkan daftar aktivitas bagi anak, agar kegiatan di dunia maya dan dunia nyata bisa seimbang.
Kemudian, orang tua sebaiknya menyiapkan batasan waktu bagi anak ketika mengakses gadgetnya. Pastikan anak kamu tidak terdistraksi untuk bermain game, atau menonton streaming ketika sedang memakai gadgetnya.
Cara selanjutnya, yakni orang tua bisa mengunduh materi belajar secara offline. Jadi, anak bisa mengurangi waktunya untuk berkutat di depan layar gadget.
Baca Juga:
Cara Cerdas Mencegah Anak Menonton Film Dewasa di Layanan Streaming

Kemudian, para orang tua pun bisa mematikan notifikasi aplikasi-aplikasi yang tidak berhubungan dengan pengajaran saat anak tengah memakai gadget, sehingga anak dapat fokus belajar dalam kegiatan sekolah onlinenya.
Tak hanya itu, orang tua juga harus menyiapkan jaring pengaman. Maksudnya adalah, orang tua harus mengajarkan anak untuk mandiri dan menjaga dirinya sendiri, lewat membedah dan membedakan konten positif dan negatif.
Kemudian, biasakan anak untuk memilih konten positif saat mengaksess gadget. Hal itu agar anak bisa terhindar dari konten negatif, yang dapat menjadi distraksi bagi sang anak.
"Edukasi tentang kesejahteraan digital seperti ini dapat menjadi strategi preventif bagi para peserta didik dari risiko digital yang dapat menyebabkan turunnya kapasitas belajar anak," tutup Ciput. (ryn)
Baca Juga: