UMUMNYA orang tua menginginkan anaknya untuk menjadi pekerja kantoran dan merintis karier hingga mencapai posisi tertinggi. Tak jarang juga orang tua yang mendesak anaknya untuk menjadi PNS.
Biasanya para anak yang memilih untuk berbisnis justru ditentang habis-habisan. Padahal dukungan keluarga merupakan modal utama kesuksesan anak dalam berbisnis. Apalagi bagi mereka yang memulainya dari nol tanpa bantuan siapa pun.
Baca juga:
Melansir dari effectuation.org, dukungan sosial dan perasaan dicintai oleh keluarga merupakan dua hal yang paling dibutuhkan oleh anak ketika memilih jalan hidupnya sendiri.
Memulai bisnis bukan lah hal yang mudah. Akan ada berjuta kegagalan yang dihadapi anak ketika baru memulai usaha. Kepada siapa dia akan meminta dukungan jika bukan kepada keluarganya sendiri?
1. Bertanggung jawab

Keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak. Didikan orang tua akan membentuk anak menjadi pribadi yang dewasa dan bertanggung jawab. Didiklah anak tidak hanya untuk menjadi pekerja yang baik. Tetapi didik mereka agar menjadi pemimpin yang baik jika pada akhirnya memilih untuk membangun usahanya sendiri.
2. Modal percaya diri

Anak tidak membutuhkan dukungan orang lain untuk merasa percaya diri dalam memulai bisnis. Hanya dukungan keluarga yang dampaknya sangat dahsyat bagi rasa percaya diri anak. Daripada menentang tak karuan, alangkah lebih baik jika keluarga mendukung dan membimbing anak agar sukses membangun sebuah kerajaan bisnis.
Baca juga:
3. Tempat cerita

Keluarga menjadi tempat cerita bagi anak ketika menghadapi segala permasalahan hidup. Ikatan batin antara orang tua dan anak lah yang hanya bisa menyembuhkan rasa sakit ketika anak menghadapi kegagalan. Daripada anak mencurahkan isi hatinya kepada orang lain, lebih baik kamu saja jadi pendengar yang baik untuknya.
4. Lebih berani mengambil risiko

Anak yang didukung keluarganya ketika memulai bisnis dari nol lebih berani membuat keputusan dan mengambil risiko di setiap situasi. Pada dasarnya, ketika memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis, kamu juga harus siap menaiki roller coaster dinamika bisnis. Anak yang ditentang oleh keluarga akan menjadi bos yang terlalu berhati-hati. Ini membuat bisnisnya tidak akan pernah maju. (mar)
Baca juga:
Cara Mempersiapkan Dana Darurat Selama COVID-19 Menurut Perencana Keuangan