Kesehatan

Pentingnya Asupan Protein Pada Menu Makanan Lansia

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 31 Mei 2021
Pentingnya Asupan Protein Pada Menu Makanan Lansia
Pemenuhan nutrisi bagi lansia sangat penting. (Foto: pixabay/free-photos)

PEMENUHAN nutrisi sangatlah penting bagi lansia, apalagi asupan protein. Khususnya di masa pandemi COVID-19 saat ini.

Hal tersebut dipaparkan oleh Dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri sekaligus staf pengajar di Universitas Padjajaran (UNPAD), Lazuardhi Dwipa.

Baca Juga:

Kiat-Kiat Menjaga Kesehatan Tubuh Setelah Divaksin

Asupan nutrisi sehat seperti kebutuhan kalori, protein, serat pangan, berguna untuk mencegah penurunan berat badan, mencegah infeksi, serta memperbaiki kerentanan dan penurunan massa otot.

"Kebutuhan protein lansia lebih tinggi daripada orang dewasa yang lebih muda. Malah lansia dikurangi proteinnya itu salah, sehingga akan terjadi penurunan, penyusutan massa dan kekuatan otot atau namanya sarkopenia," tutur Dokter Lazuardhi, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Setiap lansia memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. (Foto: pixabay/free-photos)

Namun, jangan pikir kebutuhan nutrisi setiap lansia sama rata. Masing-masing lansia kebutuhannya berbeda. Karena itu, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Untuk protein yaitu 1 gram/kg/BB/hari. Pada kondisi sarkopenia atau penurunan massa otot, asupan protein sebesar 1,6 gram/hari dapat meningkatkan hipertofi otot, yang diinduksi olahraga pada lansia.

Studi menunjukkan bahwa 1 gram protein/hari merupakan jumlah minimal untuk mempertahankan massa otot. Kemudian, untuk karbohidrat dan lemak, perhitungannya 70 persen : 30 persen.

Jadi, bila seseorang memiliki berat badan 50 kg, maka total kebutuhan kalorinya 1500 kkal per hari, sementara proteinnya 50 gram/hari.

Sementara itu, lewat 'Isi Piringku', Kementerian Kesehatan memandu asupan nutrisi. Seperti membagi piring menjadi tiga bagian, yaitu setengah untuk sayuran dan buah, kemudian seperempat karbohidrat (nasi atau kentang) dan seperempat protein hewani maupun nabati (ayam, ikan, kacang-kacangan).

Baca Juga:

Bersinergi Sukseskan Program Vaksinasi Lansia

Pemenuhan Gizi lansia harus disesuaikan dengan masalah yang dialaminya. (Foto: Pixabay/cegoh)

Untuk menu makan siang sekitar 700 kalori, kamu bisa memenuhinya dengan nasi tiga centong, dua potong sedang ayam tanpa kulit atau dua potong daging sapi ukuran sedang, dan dua potong tempe ukuran sedang. Lalu, komponen lainnya yakni sayuran satu mangkuk dan buah.

Pada pemenuhan kebutuhan gizi lansia, kerap muncul sejumlah masalah. Seperti gangguan nafsu makan, sulit mengunyah, sulit menelan, mudah kenyang, sering mual dan kembung, masalah jantung, paru, dan kanker. Ini membuat lansia jadi hilang nafsu makan, demensia dan depresi.

Seorang lansia bahkan bisa mengalami lebih dari satu masalah-masalah tersebut. Karena itu, banyak lansia yang tak bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya. Bila sudah demikian, bisa dengan cara penyajian makanan disesuaikan dengan kondisi lansia.

Seperti masalah sulit menelan atau gigi tanggal, bisa dengan cara memakan makanan dalam bentuk lunak, atau sesuai dengan selera. (ryn)

Baca Juga:

Kenali Pengaruh Pola Makan untuk Jaga Kesehatan Kulit

#Usia Lansia #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan