Wow! Cuma dalam Sejam, Buku 'NKCTHI' Terjual 2.000 Eksemplar

BUKU karya Marchella FP yang berjudul Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) mendapatkan sambutan yang luar biasa sejak dirilis tahun lalu.

Dalam waktu dekat, Marchella FP akan kembali mengeluarkan buku keempatnya dengan judul Kamu terlalu Banyak Bercanda. Sebelum buku keempatnya rilis, apakah kamu sudah mengetahui keempat fakta menarik tentang buku NKCTHI ini?

1. Berawal dari Instagram

Sebelum buku NKCTHI terbit pada Oktober 2018, Marchella sudah membuat akun Instagram terlebih dahulu. Akun bernama @nkcthi ini berisikan tulisan-tulisan yang pada akhirnya masuk ke buku.

Semua post tersebut juga disertai dengan ilustrasi menarik dan berbagai quotes yang cocok banget sama keresahan anak-anak generasi milennial. Buktinya, sampai-sampai saat ini @nkcthi sudah di-follow lebih dari 951 ribu orang!

2. Dibuat selama dua tahun

Marchella membutuhkan waktu dua tahun untuk mengeluarkan buku NKCTHI ini. Dia mengaku mengalami kesulitan untuk mendapatkan inspirasi dan ide untuk buku ini. Untungnya, buku ini bisa diselesaikan.

NKCTHI termasuk novel flash fiction yang dibuat dari kumpulan pengalaman banyak orang. Tokoh dalam novel ini ialah seorang ibu bernama Awan. Ia menyampaikan pesan kepada anak cucunya di masa depan.

Walaupun disebut novel, setiap halamannya hanya berbentuk ilustrasi dan quotes singkat.

3. Pre-order dan penjualan laris

Buku NKCTHI sudah sangat populer bahkan sebelum bukunya terbit. Ketika pre-order pertama dibuka, buku ini langsung habis hanya dalam hitungan menit lo!

Bayangkan saja, dalam pre-order pertama, 500 eksemplar buku terjual dalam waktu 2 menit saja. Di pre-order kedua, 4.000 eksemplar buku habis dalam 4 menit saja.

Bahkan ketika sudah terbit di toko buku, 2.000 buku habis terjual dalam 1 jam.

4. Playlist di Spotify

Tidak hanya menerbitkan buku, Marchella juga menyiapkan sebuah playlist di Spotify berjudul Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini.

Marchella merekomendasikan pembaca untuk membaca NKCTHI sambil mendengarkan lagu-lagu di playlist Spotify tersebut. Tujuannya, agar emosi pembaca bisa semakin terbangun sambil membaca. (sam)