Penjual Tahok Tinggal Tiga Orang di Kota Solo

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 16 Februari 2017
Penjual Tahok Tinggal Tiga Orang di Kota Solo
Pedagang tahok Pak Citro. (MP/Win)

Makanan khas Tionghoa, yakni tahok kini mulai sulit didapatkan di Kota Solo. Bahkan saat ini, hanya ada sejumlah pedagang makanan yang terbuat dari bahan dasar kedelai tersebut. Salah satunya Pak Citro yang setiap hari menjajakan tahoknya di kawasan Pasar Gede.

Pak Citro menceritakan, dahulu jumlah pedagangnya cukup banyak, lebih dari 15-an. Namun saat ini, tinggal tiga orang saja, termasuk dirinya.

“Yang jual sudah pada meninggal, kalau dahulu jualan keliling, namun saat ini sudah tua jadi pilih berdagang seperti ini,” jelas Pak Citro kepada merahputih.com, Kamis (16/2).

Pria asal Bantul ini menceritakan, para pelanggannya setiap hari selalu ada. Bahkan, jika saat banyak pembeli, sebelum sore saja ia sudah pulang.

“Ya kadang ramai, kadang sepi, tergantung kondisi,” katanya.

Tahok. (MP/Win)
Tahok. (MP/Win)

Pak Citro yang sudah berjualan sejak tahun 1950-an ini menjual satu mangkok tahok dengan harga Rp6.000 saja.

Jika dilihat sepintas, tahok ini terlihat lembut seperti puding. Namun bedanya, tahok ini disiram dengan campuran jahe dan rempah-rempah.

Berita tentang tahok ini merupakan laporan dari Win, kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya. Baca juga berita solo lainnya di: Tari Kolosal Boyong Kedhaton Jadi Puncak Peringatan HUT Kota Solo

#Tahok #Kuliner Tionghoa #Kuliner Solo
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan