Penjelasan Johanis Tanak Soal Chat “Main di Belakang Layar” dengan Pejabat ESDM

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 13 April 2023
Penjelasan Johanis Tanak Soal Chat “Main di Belakang Layar” dengan Pejabat ESDM
Johanis Tanak saat mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Pengganti Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Ruang Rapat Komisi III, Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (28/9). ANTARA FOTO/M. Risy

MerahPutih.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak angkat bicara terkait komunikasinya dengan Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM Idris Froyoto Sihite yang viral di media sosial.

Tanak mengaku bersahabat dengan Idris dan pernah sama-sama bekerja di Kejaksaan Agung.

Dia membenarkan soal adanya percakapan yang terjadi pada Oktober 2022 tersebut.

Baca Juga:

Brigjen Endar Laporkan Firli ke Dewas atas Dugaan Pembocoran Penyelidikan di ESDM

“Saya bersahabat dengan beliau (Idris), saya satu kantor dengan beliau dulu. Sehingga persahabatan berjalan sebagaimana semestinya,” kata Tanak di gedung KPK, Jakarta, Kamis (13/4).

Menurut Tanak, percakapan dengan Idris terjadi sebelum memasuki usia pensiun dan juga sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua KPK

Tanak diketahui sempat menjabat Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi.

Chatting saya dengan beliau terjadi pada Oktober 2022 sebelum saya bertugas sini dan menjelang memasuki usia pensiun,” ungkapnya.

Tanak mengklaim tidak ada konteks pembicaraan negatif dengan Idris. Sebab, ia mengaku memahami tentang hukum bisnis dan tertarik bergerak dalam bidang hukum bisnis.

“Saya senang berdiskusi dengan dia,” ujarnya.

Baca Juga:

Periksa Plh Dirjen Minerba, KPK Dalami Aliran Uang Korupsi Tukin ESDM

Meski mengaku bersahabat, Tanak baru mengetahui kalau Idris saat ini menjabat sebagai Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM.

“Terus terang saya berani bersumpah bahwasanya saya baru tahu ketika di sini ada seperti itu, bahwa loh ini orang ternyata Plh Dirjen Minerba,” imbuhnya.

Ia menegaskan, tak ada yang salah dalam percakapannya dengan Idris. Pasalnya, percakapan itu terjadi saat belum terpilih dan belum dilantik sebagai pimpinan KPK.

“Kecuali kalau saya sudah dilantik dan melaksanakan tugas, itu baru tidak benar. Demi Tuhan saya belum melaksanakan,” tutup dia. (Pon)

Baca Juga:

KPK Cegah 10 Tersangka Kasus Korupsi Tukin ESDM ke Luar Negeri

#KPK
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan