Penjelasan Batik Air soal Pilot dan Kopilot Tertidur saat Penerbangan


Pesawat Batik Air. Foto: Dok/Batik Air
MerahPutih.com - Dunia penerbangan Tanah Air kini digegerkan dengan peristiwa pilot dan kopilot maskapai Batik Air yang diduga tertidur selama 28 menit. Kejadian itu terjadi saat pesawat sedang menuju Jakarta dari Kendari, Sulawesi Tenggara.
Insiden tersebut pun membuat sejumlah mata tertuju terhadap maskapai tersebut. Menanggapi hal itu, Batik Air pun angkat bicara dan memberikan penjelasan lengkap terkait peristiwa ini.
Baca juga:
Tegur Keras Maskapai Batik Air, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, keselamatan penumpang menjadi prioritas Batik Air.
Menurutnya, Batik Air berkomitmen kuat terhadap keamanan dan kenyamanan penumpang. Kemudian, ia juga menyampaikan berbagai langkah mengenai pengembangan standar operasional dan kinerja pilotnya.
“Menjadi prioritas terdepan, keselamatan sebagai nilai inti yang tidak dapat ditawar, menunjukkan dedikasi perusahaan untuk senantiasa memperkuat layanan penerbangan," kata Danang kepada wartawan di Jakarta, Minggu (10/3).
Danang menegaskan, Batik Air telah melakukan langkah tegas kepada pilot dan kopilot tersebut. Keduanya juga telah dibebastugaskan dari Batik Air sejak akhir Januari 2024.
"Keputusan tersebut merupakan bentuk keseriusan perusahaan terhadap pentingnya aspek keselamatan serta dalam rangka menjalankan investigasi yang menyeluruh," ujar Danang.
Demi memastikan aspek-aspek keselamatan dan kualitas layanan yang selalu dalam level tertinggi, Batik Air mengadakan evaluasi rutin terhadap semua operasional penerbangan.
“Fokus utama dari evaluasi ini adalah pada detail operasional dan aspek keselamatan, menegaskan bahwa setiap prosedur dan praktik kerja selaras (berdasarkan) standar keselamatan,” jelas Danang.
Baca juga:
Pilot dan Kopilot Batik Air Tertidur Sampai Pesawat Keluar Jalur
Batik Air, kata Danang, beroperasi dengan kebijakan istirahat yang memadai sesuai dengan regulasi untuk awak pesawat sebelum melaksanakan tugas penerbangan.
“Ketentuan ini dirancang khusus untuk memastikan bahwa awak pesawat berada dalam kondisi fisik dan mental optimal saat menjalankan tugas,” ucap Danang.
Menanggapi hasil investigasi dan rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Batik Air berkomitmen untuk menerapkan seluruh rekomendasi keselamatan.
Menjadi bagian dari upaya tersebut, Batik Air juga memperkuat program pembinaan dan meningkatkan prosedur keselamatan operasional penerbangan terhadap semua awak pesawat.
“Langkah tersebut merupakan langkah penting dalam upaya selalu mempertahankan standar tertinggi dalam keselamatan penerbangan,” tambahnya.
Sebagai informasi, berita ini terkuak pasca Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan mengenai insiden pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur saat penerbangan dari Kendari ke Jakarta.
Berdasarkan dokumen Rekomendasi Keselamatan KNKT Nomor 04.O-2024-02.01 dan 04.O-2024-02.02, komite melakukan penyelidikan atas kejadian tertidurnya pilot dan kopilot Batik Air dalam penerbangan dari Kendari ke Jakarta pada Kamis (25/1) lalu.
Berdasarkan dokumen tersebut, pada hari kejadian insiden ketiduran, pesawat Batik Air Airbus A320 dengan registrasi PK-LUV dijadwalkan terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Halu Oleo, Kendari, dan kembali.
Pesawat tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat pramugari. Pilot yang bertugas dalam penerbangan tersebut sebenarnya tidak cukup beristirahat pada malam sebelumnya.
"Penerbangan pertama dari Jakarta dijadwalkan berangkat pada pukul 02.55 WIB dan awak pesawat diharuskan memulai tugas pada pukul 01.25 WIB. Selama persiapan penerbangan, orang kedua yang memimpin memberitahu pilot yang bertugas bahwa dia tidak cukup beristirahat," demikian kutipan laporan tersebut. (knu)
Baca juga:
Batik Air Bebas Tugaskan Pilot yang Tidur Saat Terbangkan Pesawat
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Buka Penerbangan Setiap Hari ke Singapura, Pelita Air Ingin Perbanyak Wisatawan Asing ke Indonesia

Palu Kini Punya Bandara Internasional, Mutiara Sis Aljufri Bikin Pengadaan Alat X-Ray Rp 2,5 M

Tersangka Penumpang Teriak Ada Bom di Pesawat Lion Air Pernah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa

Penumpang Bertingkah dan Berteriak Ada Bom di Pesawat Lion Air, Ditangkap dan Dijadikan Tersangka

Penerbangan Dari dan Ke Bali Alami Keterlambatan dan Penundaan Akibat Lewotobi Meletus

Presiden Prabowo Bakal Buka Kembali Penerbangan Internasional di Berbagai Bandara Daerah

Penerbang Tempur Kumpul di Halim, Bersiap Berikan Penghormatan Pada Komandan Pasukan Elit

Air India Kena Audit, Pengawas Temukan 51 Pelanggaran Keamanan

Pengalihan Penerbangan Dari Halim ke Soetta Rampung, Ini Daftar Maskapai Yang Beroperasi di Halim

Ketepatan Waktu Penerbangan Haji pada 2025 Capai 96,2 Persen atau Naik dari Tahun Sebelumnya, Menurut Garuda Indonesia
