MerahPutih.com - Banjir di Kota Solo, Jawa Tengah yang terjadi selama dua hari pada Kamis sampai Jumat kemarin mulai surut, Sabtu (18/2).
Warga pun mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan sisa-sisa banjir. Sementara itu, di lokasi pengungsian banjir di SDN Joyotakan tinggal tersisa 350 orang dari sebelumnya sampai 800 orang.
Baca Juga:
Pantauan Merahputih.com, warga mulai membersihkan rumah sekitar pukul 06.00 WIB. Warga meninggalkan lokasi pengungsian setelah mendapati banjir surut sejak Jumat (17/2) malam.
Seorang warga RW 01 Joyotakan, Sarjuni (40) mengaku rumahnya penuh lumpur dan sampah yang masuk terbawa banjir. Ketinggian air yang masuk rumah sekitar 30 sentimeter.
"Lantai penuh lumpur dan sampah banyak masuk plastik terbawa air masuk rumah," kata Sarjuni, Sabtu (17/2).
Ia mengatakan butuh waktu dua jam membersihkan kotoran banjir. Kursi rumah juga terendam air harus dijemur biar tidak rusak.
"Banjir ini terparah setelah 2007. Biasanya banjir tidak sampai masuk rumah hanya sampai jalan kampung saja. Kali ini air masuk rumah," katanya.
Baca Juga:
Ia mengaku belum bisa menghitung kerugian akibat banjir. Dia berharap Pemkot bisa memperbaiki pompa air supaya banjir tidak terjadi.
"Pompa air disel lebih baik diganti dengan listrik supaya bisa cepat berfungsi ketika terjadi banjir," katanya.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Sardianto, mengatakan jumlah pengungsi di SDN Joyotakan saat ini tersisa 350 orang, dari sebelumnya mencapai 800 orang.
"Banjir surut warga sudah banyak kembali ke rumah," kata Sardianto.
Ia menambahkan banjir yang surut di Joyotakan ada di RW 01, RW 02, dan RW 04. Sedangkan di RW 04, RW 05, RW 06 masih terendam banjir.
"Warga yang rumahnya tidak kebanjiran mulai bersih-bersih. Total pengungsi di Joyotakan sekitar ribuan jiwa," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga: