MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah mencatat angka kasus harian COVID-19 pada awal maret mengalami penurunan.
Berdasarkan Data COVID-19 Surakarta hingga Selasa (1/3) jumlah kasus aktif di Solo mencapai 3.969 kasus dengan rincian 3.883 pasien isolasi mandiri dan 86 pasien dalam perawatan.
Baca Juga:
Varian Mutasi Omicron Sudah Terdeteksi di Indonesia
Jumlah ini berkurang lantaran angka kasus aktif pada Minggu (28/2) mencapai 4.094 kasus, sementara pada Sabtu (27/2) jumlah kasus aktif mencapai 4.277 kasus. Berdasarkan data itu, Pemkot mencatat ada 749 kesembuhan dalam dua hari terakhir.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani mengatakan, tren corona di Solo mengalami kenaikan di awal Februari dan mulai berangsur turun di awal Maret.
"Kasus corona sekarang mulai menunjukkan tren penurunan. Karena memang sudah banyak yang sembuh," kata Ahyani, Rabu (2/3).
Ia berharap, tren pertambahan kasus COVID-19 kali ini sudah mencapai fase puncak sehingga bisa segera mulai beranjak turun pada beberapa waktu kedepan.
Selain itu, warga penghuni isolasi terpusat (isoter) di Graha Wisata Niaga dan Ndalem Priyosuhartan Solo juga mulai berkurang.

Lokasi isoter warga Solo terpapar COVID-19, Rabu (2/3). (Ismail/Jawa Tengah)
"Jumlah penghuni isoter tidak sampai puluhan orang. Sudah banyak yang sembuh dan pulang," katanya.
Wali Kota Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membenarkan kasus COVID-19 turun, tetapi angkanya masih fluaktif. Ia berharap kasus mulai mereda sebelum April.
"Turun ya turun angkanya masih fluktuatif. Kita doakan saja semoga turun April. Angka kesembuhan juga meningkat karena kebanyakan OTG gejala ringan, tenang saja," katanya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Cegah Penyebaran Omicron, Penonton MotoGP Dikurangi 40 Ribu Orang