DUA puluh lima tahun setelah unit metal pertama di Indonesia Rotor menyatakan bubar, masih banyak para penggemar yang merindukannya. Namun apa daya, para personel awal Rotor pun sudah tak tersisa. Sang drummer, Bakar Bufthaim, ialah yang terakhir meninggal pada 17 Maret 2022.
Gelaran musik keras Jogjarockarta memutuskan untuk kembali menperdengarkan karya-karya dari band yang terpilih untuk membuka penampilan Metallica pada 1993 itu. Dengan membawakan lagu-lagu Rotor dengan napas baru, Delusive Purity yang digawangi Sofyan Hadi (ex Death Vomit) 'Jogjarockarta 2023' menghadirkan 'Tribute To The Legend Of Metal, Rotor'.
BACA JUGA:
Sepultura Hingga Over Kill Siap Membakar Panggung 'Jogjarockarta 2023'
Langit semakin gelap saat para penonton Jogjarockarta berjalan menuju panggung utama. Sedikit cuplikan mendiang vokalis Rotor Ifran Sembiring ditampilkan. "Asal usul nama Rotor itu dari Seto (gitaris Rotor) yang masih jadi mahasiswa di ITI. Di fakultas teknik ada majalah namanya majalahnya Rotor. Nah, dari situ gue putuskan pakai nama itu. Dan gue mikir dibaca dari kanan kiri tetap Rotor," ucap Irfan Sembiring dalam cuplikan tersebut menceritakan asal usul nama Rotor.

Sedetik kemudian, auman bunyi distorsi memekakkan telinga terdengar dari tangan Sofyan Hadi, personel Delusive Purity, yang tanpa aba-aba memainkan lagu No War Always Peace. Permainan ganas dari lagu tersebut langsung membakar semangat para penonton Jogjarockarta.
"Selamat malam Jogjarockarta. Kami (Delusive Purity) akan membawakan repertoar dari lagu-lagu Rotor," ucap Sofyan Hadi kepada para penonton yang hadir. Delusive Purity yang kini beranggotakan Sofyan Hadi (vokal/gitar), Arif Ramadhan (gitar), Ari Kristiono (bass), dan Husen (drum) menjadi salah satu penampil yang ditunggu di Jogjarockarta.
Mereka melanjutkan penampilan mereka dengan lagu Diplomasi Gila. Para penonton masih terlihat kondusif menikmati lagu tersebut dengan hanya melakukan headbang secara bersamaan. "Sebagaimana seperti yang kita tahu bahwa para personel Rotor sudah mendahului kita semua. Jadi saya minta untuk menundukkan kepala dan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing untuk mereka," lanjut Sofyan sesaat sebelum ikut menundukkan kepalanya dan berdoa.
BACA JUGA:
Tampil di Jogjarockarta, Megadeth Bawakan Lagu Favorit Presiden Jokowi
Penampilan itu menjadi tribute untuk band metal di Indonesia dengan sepak terjang yang tak diragukan, selama itu pula Rotor juga memberikan dampak yang besar untuk industri musik keras di Indonesia. Salah satunya dengan merilis album debut Behind The 8th Ball pada 1992.
"Kita juga tak bisa melupakan jasa Sepultura, karena merekalah album debut Rotor dirilis di Indonesia," ungkap Sofyan.

Terjangan peluru dari Delusive Purity pun dilanjutkan dengan lagu-lagu seperti Siapa Apa, Satanisme, Pluit Phobia hingga Inside and Outdside. Para penonton terlihat semakin terbakar energinya untuk setiap lagu yang dimainkan.
Secara total, tujuh lagu dari repertoar Rotor dibawakan Delusive Purity. Mereka menutup penampilan malam itu dengan Behind The 8th Ball disertai sebuah permintaan kepada para penonton untuk melakukan circle pit. Selain Delusive Purity, Jogjarockarta 2023 juga menghadirkan Overkill dan Sepultura.(far)
BACA JUGA:
Menikmati Racikan Cocktail Segar di Babah Ramu Bar Collaboration