Teknologi

Penggunaan Teknologi Harus Diimbangi Literasi Digital yang Mumpuni

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 12 Juli 2022
Penggunaan Teknologi Harus Diimbangi Literasi Digital yang Mumpuni
penggunaan teknologi digital dengan intensitas yang tinggi harus seimbang dengan literasi digital yang mumpuni (Foto: pixabay/sasint)

ORGANISASI ICT Watch menjelaskan penggunaan teknologi digital dengan intensitas tinggi harus seimbang dengan literasi digital yang mumpuni, agar penggunaan teknologi yang tersedia bisa maksimal dan positif.

Menurut Manajer Program ICT Watch Indriyatno Banyumurti, orang Indonesia rata-rata menghabiskan delapan jam per-hari, untuk menggunakan perangkat digital.

Baca Juga:

NFT Naik Daun, Penguatan Literasi Digital Jangan Ditunda Lagi

"Penggunaan teknologi bisa maksimal dan positif, bila masyarakat memiliki literasi digital baik," ujar Indriyatno.

Sopan santu di dunia maya sangat penting (Foto: pixabay/stocksnap)

Mengenai hal tersebut, Trainer Literasi Digital Soni Mongan menjelaskan, dalam berkomunikasi di dunia maya, sebaiknya menerapkan sopan santun, seperti halnya yang diajarkan di dunia nyata.

"Dalam komunikasi digital kita harus tahu dengan siapa kita berkomunikasi, agar menyesuaikan dengan budaya dan bahasa daerah lain," tambah Soni.

Baca Juga:

Cegah Hoaks di Masyarakat, Kominfo Gencarkan Literasi Digital

Disamping itu, kreator konten Ibob Tarigan menjelaskan, bahwa literasi digital bukanlah panduan cara menggunakan media sosial, melainkan panduan untuk mengetahui fungsi media sosial yang sebenarnya, hingga bisa menghindari penyalahgunaan media sosial seperti membuat konten-konten negatif.

"Literasi digital tidak banyak bicara soal cara, tetapi fungsi. jadi, bil kita berbicara tentang 4.0 itu tidak hanya selalu sosial media, tapi fungsinya untuk apa," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu, sebelumnya sempat menuturkan salah satu tantangan literasi digital pada saat ini yakni banyaknya informasi yang diterima masyarkat, sehingga masyarakat harus mengetahui informasi yang benar, agar tidak terpapar informasi negatif seperti halnya isu SARA, Pornografi, Hoaks dan sebagainya.

David juga menambahkan, bahwa Pemda Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo), menggelar kegiatan pekan literasi digital bagi kelompok masyarakat dan komunitas di Sumba timur pada tanggal 5-6 Juli 2022 lalu.

Edukasi literasi digital yang menyeluruh sangat penting (Foto: pixabay/mohamed_hassan)

Adapun tujuan dari kegiatan tersebut, yakni agar semua masyarakat dan komunitas di sini semakin paham akan pentingnya literasi digital.

Menurut David, kegiatan itu sangat bermanfaat bagi warga Sumba Timur khususnya di era perkembangan teknologi dan derasnya arus informasi yang dikonsumsi masyarakat setiap hari.

"Dengan kegiatan tersebut, masyarakat dan komunitas bisa semakin paham akan pentingnya literasi digital," ujarnya.

Sedikit informasi, Kegiatan Pekan Literasi digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kemenkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, dengan target 50 juta orang masyarakat Indonesia mendapat literasi di bidang digital hingga 2024. (Ryn)

Baca Juga:

Kominfo Imbau Masyarakat Tak Termakan Hoaks COVID-19

#Teknologi #Literasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan