MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat rata-rata pengeluaran per kapita di wilayah itu tercatat Rp 1,1 juta per bulan, turun dibanding rata-rata pengeluaran per bulan tahun 2019 sebesar Rp 1,2 juta per bulan.
Selain itu, laju pertumbuhan ekonomi di wilayah berbatasan dengan ibu kota ini, melambat menjadi -1,19 persen pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 5,85 persen.
Baca Juga:
Program PEN 2020 Selamatkan 5 Juta Orang Dari Kemiskinan
"Pengeluaran rata-rata per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan, kemudian dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga dalam rumah tangga tersebut," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani di Cibinong, Bogor, Senin (12/7).
Beberapa komponen pengeluaran per kapita yang mengalami penurunan pada kategori makan yaitu seperti daging dari Rp 27 ribu menjadi Rp 26 ribu, telur dari Rp 33 ribu menjadi Rp 31 ribu, dan buah-buahan dari Rp 28 ribu menjadi Rp 24 ribu.
Kemudian, dari kategori pengeluaran bukan makanan yang mengalami penurunan yaitu seperti keperluan perumahan dari Rp 283 ribu menjadi Rp 268 ribu, keperluan pakaian dari Rp 34 ribu menjadi Rp 33 ribu, dan keperluan bayar pajak atau asuransi dari Rp 32 ribu menjadi Rp 30 ribu.

Bupati Bogor, Ade Yasin menyebutkan, pandemi COVID-19 berimbas pada meningkatkan angka kesmiskinan di Kabupaten Bogor dari 9,06 persen pada 2019 menjadi 14,2 persen pada tahun 2020.
"Adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar dan pembatasan kegiatan masyarakat, berdampak pada turunnya aktivitas produksi barang dan jasa terutama yang bertumpu pada sektor ekonomi sekunder dan tersier," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Angka Kemiskinan DKI Melonjak, Komisi E Minta Anies Buka Lapangan Kerja Baru