Pengelola Lokasi Wisata di Sleman Diminta Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 30 Oktober 2021
Pengelola Lokasi Wisata di Sleman Diminta Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Lokasi wisata Outdoor di Kabupaten Sleman DIY. Foto: MP/Teresa Ika

MerahPutih.com - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mewajibkan seluruh pengelola wisata menyiapkan rencana antisipasi bencana hidrometeorologi. Pasalnya, beragam potensi bencana hidrometeorologi mengintai lokasi wisata terutama wisata alam.

Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suparmono mengatakan, pihaknya mendorong pengelola destinasi wisata untuk bekerja sama dan meningkatkan koordinasi dengan BPBD dan tim SAR Kabupaten Sleman.

Baca Juga

Dongkrak Omzet UMKM, Pemkab Sleman Gelar Pameran Usaha Mikro

"Cuaca ekstrim seperti saat ini tentunya harus disikapi dengan kesiapsiagaan oleh seluruh pengelola destinasi wisata ataupun desa-desa wisata di wilayah Kabupaten Sleman. Ini sebagai upaya melindungi wisatawan,"kata Suparmono melalui keterangan pers di Yogyakarta, Jumat (29/10).

Ia melanjutkan bencana hidrometeorologi yang berpotensi muncul dimusim penghujan seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan angin kencang.

Pihaknya sudah menyebarkan surat edaran Nomor 360/2824 tentang Peningkatan Respon Kebencanaan Sebagai Langkah Antisipatif Bencana Hidrometeorologis.

Garis besar isi SE tersebut meminta seluruh pengelola destinasi atupun desa wisata yang berada dilokasi rawan bencana hidrometeorologi untuk meningkatkan kewaspadaanya pada potensi bencana di bulan Oktober 2021 sampai dengan bulan Maret 2022, terutama puncak musim hujan bulan Januari 2022.

"Kami selalu berupaya mengingatkan teman-teman pengelola agar selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan wisatawan. kata dia.

Lokasi wisata Outdoor di Kabupaten Sleman DIY. Foto: MP/Teresa Ika
Lokasi wisata Outdoor di Kabupaten Sleman DIY. Foto: MP/Teresa Ika

Lokasi wisata yang berada di kawasan rawan bencana di antaranya di wilayah Kapanewon( kecamatan) Prambanan yang berpotensi bencana tanah longsor serta di Kecamatan Cangkringan, Turi, Pakem yang memiliki aktivitas di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dan daerah lereng-lereng bukit.

Dirinya juga mengimbau kepada para wisatawan untuk memperhatikan arahan atau himbauan dari pengelola tempat wisata sebelum melancong. Serta rajin memantau prakiraan cuaca sebelum berlibur diluar ruangan.

"Bukan hanya terkait potensi bencana alam, tetapi arahan yang terkait bencana Pandemi juga harus dipatuhi," tutur dia .

Wisatawan juga diminta mengunduh aplikasi PeduliLindungi atau visiting jogja sebelum tiba dilokasi wisata agar perjalanan lebih nyaman dan aman. (Teresa Ika/Yogyakarta)

Baca Juga

Pariwisata Yogyakarta Mulai Bergairah, Okupansi Hotel Capai 80 Persen

#Wisata Yogyakarta #Sleman #Tempat Wisata Sleman
Bagikan
Bagikan