Pengaturan Jam Kerja Kantor Tunggu Putusan Pemprov DKI Ilustrasi kemacetan. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Pengaturan jam kerja karyawan diusulkan untuk dibagi-bagi menjadi beberapa sesi agar tidak menyebabkan kemacetan Jakarta.

Hal ini memang masih menjadi wacana, namun diharapkan bisa menjadi solusi dalam mengurangi mobilitas masyarakat.

Baca Juga:

Soal Pengaturan Jam Kerja, Polda Metro Jaya Tunggu Putusan Pemerintah Daerah

Polda Metro Jaya menyebut usulan pengaturan jam kerja masih dibahas bersama sejumlah stakeholder terkait, termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Sudah semuanya tadi, pengusaha, asosiasi semuanya, angkutan juga. Nah ini tadi para pemilik-pemilik gedung di Sudirman, tadi pak Pj gubernur," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman kepada wartawan, Jumat (21/10).

Menurut Latif, belum ada keputusan atas usulan pengaturan jam kerja tersebut. Namun, para pemangku kepentingan yang ditemui diklaim merespons gagasan itu dengan baik.

Baca Juga:

Butuh Kewenangan Pemerintah Pusat untuk Wujudkan Pengaturan Jam Kerja di Jakarta

"Kalau respon yang kita adakan disini responnya baik. Bayangin aja dalam waktu yang sama masuk Kota Jakarta dari jam 6 kemacetan sampai jam 10 akhirnya kan," tuturnya.

Latif menilai untuk pegawai negeri sipil (PNS) pengaturan dikembalikan pada instansi masing-masing. Sementara untuk sektor pendidikan dan kesehatan terbilang khusus.

"Kalau anak sekolah pagi okelah, tapi kalau bidang esensial kritikal itu kan bisa diatur waktunya. Tapi, kalau pendidikan khusus itu, kesehatan kan bisa disesuaikan waktunya tidak bersamaan," tutup dia. (Knu)

Baca Juga:

Polda Metro Jaya Masih Ingin Ada Pengaturan Jam Kerja Buat Urai Kemacetan

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Pj DKI 1 Dukung Percepatan Pembangunan Jaringan Pipa Air Limbah
Indonesia
Pj DKI 1 Dukung Percepatan Pembangunan Jaringan Pipa Air Limbah

JSDP merupakan pembangunan jaringan perpipaan sistem pengelolaan limbah domestik terpusat dan terintegrasi skala perkotaan di Provinsi DKI Jakarta

[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Gempa di Cianjur, Pantai Pangandaran Surut
Lainnya
[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Gempa di Cianjur, Pantai Pangandaran Surut

BMKG juga menegaskan, gempa Cianjur tak berpotensi menimbulkan tsunami.

PDIP Solo Beri Bantuan 76 Ibu Hamil saat Ulang Tahun Megawati
Indonesia
PDIP Solo Beri Bantuan 76 Ibu Hamil saat Ulang Tahun Megawati

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo, Jawa Tengah merayakan ulang tahun (ultah) ke-76 Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara sederhana, Senin (22/1). Kesederhanaan itu dilakukan dengan memberi kado makanan pada 76 ibu hamil di kantor DPC.

KPK Sita Mobil Mewah Milik Lukas Enembe
Indonesia
KPK Sita Mobil Mewah Milik Lukas Enembe

"Sejauh ini kami telah melakukan penyitaan terhadap beberapa mobil mewah dari beberapa pihak terkait tersangka Lukas Enembe," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri

Dinkes DKI Temukan 3 Kasus Baru COVID-19 Varian Kraken
Indonesia
Dinkes DKI Temukan 3 Kasus Baru COVID-19 Varian Kraken

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menemukan 3 pasien baru kasus COVID-19 varian Kraken XBB.1.5. Dengan rincian dua pasien warga Jakarta dan 1 kasus berasal dari Tangerang Selatan.

Mabes TNI Cari Penyebar Hoaks Terkait Panglima Dukung Anies Baswedan
Indonesia
Mabes TNI Cari Penyebar Hoaks Terkait Panglima Dukung Anies Baswedan

Mabes kini tengah mengusut penyebar berita bohong (hoax) video dengan narasi Panglima Laksamana Yudo Margono bersama ribuan TNI deklarasi mendukung Anies Baswedan sebagai presiden 2024. TNI pun membentuk tim khusus untuk mendalami kasus penyebaran hoax tersebut.

Korban Tewas dalam Ledakan Bom di Nigeria Jadi 40 Orang
Dunia
Korban Tewas dalam Ledakan Bom di Nigeria Jadi 40 Orang

Ledakan bom itu mengenai sekelompok gembala dan ternak mereka.

Golkar Usul 3 Nama Pengganti Amali ke Jokowi
Indonesia
Golkar Usul 3 Nama Pengganti Amali ke Jokowi

Pembahasan tiga nama yang diusulkan untuk menggantikan posisi Menpora itu telah dibahas secara internal.

[HOAKS atau FAKTA]: Ferdy Sambo Dipindah Ke Nusakambangan untuk Dieksekusi Mati
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ferdy Sambo Dipindah Ke Nusakambangan untuk Dieksekusi Mati

Beredar video TikTok yang mengklaim Ferdy Sambo dipindahkan ke Nusakambangan untuk dieksekusi mati. Video memperlihatkan mobil Korps Brimob yang diklaim membawa Ferdy Sambo ke Nusakambangan.

Kenang Masa Kecil, Presiden Prancis Jalan Kaki 2 Km Usai Gala Dinner G20
Indonesia
Kenang Masa Kecil, Presiden Prancis Jalan Kaki 2 Km Usai Gala Dinner G20

Polisi mengawal Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang tiba-tiba turun dari mobilnya dan memilih untuk berjalan kaki sejauh dua km seusai makan malam kehormatan di Garuda Wisnu Kencana (GWK), pada Selasa (15/11) malam.