Pengasah Pisau, Penting Banget Bikin Potongan Apik
PERNAH lihat di TV bagaimana para chef professional memotong persiapan masakan? Keren ya? Nampak seperti seni pertunjukan yang mengasyikan untuk ditonton, dan hasilnya indah.
Ada lebih dari 3500 gaya irisan pisau dalam memasak yang digunakan para chef professional. Sementara kita-kita yang memasak untuk diri sendiri dan keluarga, sekurangnya perlu menguasai tiga gaya, irisan Julien alias dipotong dadu , irisan slice alias irisan tipis-tipis, irisan chop alias dihaluskan.
Baca Juga:
Sampah Plastik Rasa Vanila, Solusi Lezat Merespon Krisis Lingkungan
Terlepas dari gaya apa yang kita pilih, kita perlu pisau yang tajam. Untuk memiliki pisau yang tajam tentunya harus diasah, bagaimanakah cara Cheff professional menajamkan pisau? Tentu menggunakan alat-alat yang tepat.
Asahan batu
Orang-orang nusantara sejak dulu sudah mengenal alat menajamkan pisau dari batu, kita bisa dengan mudah menemukannya baik di pasar-pasar tradisional Indonesia maupun di pasar swalayan. Saya rasa inilah yang umumnya kita gunakan.
Para chef professional memilih asahan batu untuk menekan biaya membeli pisau, biasanya pisau tajam kuat berkualitas tinggi sangat mahal harganya. Karenanya mereka memilih pisau yang harganya terjangkau dan menjadikan asahan batu sebagai solusi untuk menajamkannya setiap hari.
Asahan baja
Semakin kuat dan tajam semakin bagus, memudahkan pekerjaan memotong. Di dapur-dapur restoran modern kita akan melihat asahan baja yang berbentuk batang seukuran jari telunjuk dengan panjang antara 15 sampai 30 cm.
Mudah digunakan baik untuk orang yang terampil menggunakan tangan kanan, maupun kidal. Asahan yang satu ini cocok untuk orang yang senang berproses. Menikmati gesekan demi gesekan yang membentuk ketajaman pisau, tanpa khawatir gigi pisau ompong karena desainnya dibentuk untuk mencegah itu.
Baca Juga:
Asahan elektronik
Abad 21 peradaban dunia memasak naik level ke jenjang yang lebih modern. Pekerjaan mengasah bisa dilakukan oleh mesin sementara sang penguasa dapur bisa melakukan pekerjaan lain.
Asahan yang satu ini melahirkan pro dan kontra, bagi chef yang lebih suka menanjamkan pisau dengan gaya nenek moyang. Asahan elektronik dianggap membuat umur pisau lebih pendek, lebih cepat tipis. Sementara bagi chef yang berpihak pada perkembangan teknologi berpendapat, kalau bisa dikerjakan mesin, kenapa tidak? Terlebih asahan jenis ini bisa menajamkan pisau sampai kemiringan 15 derajat, Yang penting pekerjaan cepat selesai, jika masanya sudah habis, tinggal beli pisau baru.
Asahan portable
Asahan yang satu ini cocok untuk yang hobi memancing, hiking, berburu, berkemah, katakanlah kita liburan selama beberapa hari di pulau Panaitan Ujung Kulon, ikan hasil tangkapan perlu kita potong dengan pisau tajam.
Asahan yang satu ini ukurannya pas digenggaman, mudah dikantongi. Sementara hasil asahannya terasa ketika kita memotong hasil buruan serasa memotong mentega di rumah, pisau kita setajam silet. (Sucitra/Banten)
Baca Juga: