MerahPutih.com - Wacana duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 menguat. Namun, belum ada kepastian soal siapa yang bakal bakal menjadi Capres atau Cawapresnya.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo sangat memungkinkan menjadi calon wakil presiden dari Gubenur Jawa Tengah itu di Pilpres 2024.
Baca Juga:
Relawan Jokowi Resmi Deklarasi Prabowo Mania 08, Hashim Ikut Hadir
Adi mengatakan, dalam upaya memasangkan duet Ganjar dan Prabowo, tidak harus menimbang senioritas melainkan melihat faktor-faktor lainnya seperti elektabilitas.
"Ganjar meraih elektabilitas lebih tinggi dari Prabowo Subianto di beberapa survei saat ini. Posisi Prabowo sebagai runner up untuk tingkat elektabilitas capres menjelang 2024," ungkap Adi kepada awak media di Jakarta, Senin (13/3).
Menurut Adi, partai pendukung tentu akan melihat elektoral tertinggi personal untuk dijadikan capres. Apalagi, jika PDIP resmi mengusung Ganjar, maka otomatis Prabowo menjadi cawapres.
"Bila PDIP nanti umumkan capresnya Ganjar Pranowo, maka jelas PDIP secara elektabilitas juga lebih tinggi dari Gerindra sehingga tidak mungkin Ganjar dijadikan cawapres," tegasnya.
Diakuinya, sejak awal Gerindra memang sudah memasang harga mati untuk pencapresan Prabowo Subianto.
Namun, lanjut Adi, bila pertimbangan Gerindra karena senioritas, maka hal itu belum tentu bisa dijadikan pertimbangan yang kuat.
Adi juga menyoroti saat Presiden Joko Widodo tampak semringah saat berfoto bersama Prabowo dan Ganjar dalam panen raya di Kebumen. Ia meyakini, momen akrab itu digadang-gadang sebagai sinyal politik Jokowi.
Baca Juga:
Menurutnya, sinyal dukungan ini akan dilaksanakan apabila Ganjar dan Prabowo menganggap Jokowi sebagai king maker. Namun demikian, ia menjelaskan ganjalan ada pada pihak Prabowo.
"Apakah mau menjadi calon wakil yang kemudian diduetkan dengan Ganjar," ucap Adi beberapa waktu lalu.
Adi mengatakan jika melihat suasana politik hari ini, Prabowo masih mematok harga mati sebagai capres 2024.
Pengajar ilmu politik di UIN Jakarta ini menyebut Prabowo merasa punya lebih banyak pengalaman di Pilpres. Namun, kondisi politik dan koalisi masih sangat dinamis mengingat perhelatan Pilpres 2024 terbilang masih lama.
Oleh karena itu, ia meyakini Prabowo berpotensi luluh jika dipasangkan dengan Ganjar sebagai cawapres.
"Bukan tidak mungkin second plan-nya adalah berkoalisi dengan yang lain, jadi Prabowo tidak target sebagai capres. Karena Gerindra sampai saat ini juga lagi diuji betul iman politiknya," jelasnya. (Knu)
Baca Juga:
PDIP Minta Kegiatan Jokowi Bareng Prabowo-Ganjar Jangan Dimaknai Berlebihan