Pengamat Ungkap Endorse Jokowi Berpengaruh Besar pada Elektabilitas Prabowo Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Gedung Kemhan, Jakarta, Rabu (18/1). ANTARA/Desca Lidya Natalia

MerahPutih.com - Endorse Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpengaruh banyak pada elektabilitas Ketua Umum (Ketum) Gerindra, Prabowo Subianto. Terlebih elektabilitas Prabowo terkerek tinggi didorong dari jabatannya saat ini sebagai Menteri Pertahanan.

Berdasarkan survei Litbang Kompas pada periode 29 April hingga 1 Mei 2023 elektabilitas Prabowo Subianto meraih angka 24,5 persen.

Baca Juga:

Gerindra Benarkan Prabowo Temui Jokowi di Istana Bogor

"Variabel nya tentu saja karena pak Prabowo punya panggung sebagai menteri pertahanan, yang kedua juga bisa faktor variabel endorse-nya pak Jokowi juga cukup signifikan pengaruhnya terhadap pak Prabowo," ujar Analis Politik Sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago saat dihubungi, Kamis (24/5).

Selain itu, kata Pangi, ada hal lain yang membuat elektabilitas pesaing tidak bisa mengungguli Prabowo, disebabkan faktor blunder yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Ambil contoh, pernyataan Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu yang ikut menolak Timnas Israel berlaga dalam ajang Piala Dunia U-20. Keputusan Ganjar pun menjadi perbincangan seantero Indonesia.

"Blunder blunder yang dilakukan oleh mas Ganjar itu juga mungkin pengaruh ada sentimen yang sensitif yang kurang bagus terhadap mas Ganjar itu juga akan menurunkan Ganjar," ujar Pangi.

Baca Juga:

Prabowo Unggul Survei Litbang Kompas, Gerindra Seret Nama Jokowi

Lalu dengan Anies, ucap Pangi, dirinya melihat mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak terlalu geliat politiknya atau aktivitas politiknya di panggung depan.

"Kurang bahkan beliau (Anies) lebih banyak ke dalam misalnya pergi ke daerah-daerah sendiri tidak di publish media," paparnya.

Kendati demikian, Pangi menilai bahwa pertarungan ketiga bacapres itu antara Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan semakin kompetitif menjelang pendaftaran Capres pada Oktober mendatang. Hal itu dapat dilihat dari belum ada kandidat yang mencapai angka 60 persen dalam survei politik.

"Jadi sebetulnya masih belum bisa dipastikan pemenangnya karena masih belum berada diangka atau tidak ada capres satu pun yang melewati angka psikologis 60 persen, bahkan 30 persen saja belum tercapai," tutupnya. (Asp)

Baca Juga:

Hasil Survei: Prabowo Paling Layak Gantikan Jokowi ketimbang Ganjar

Penulis : Asropih Asropih
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Kamis (2/3) Sore, 9 RT di Jakarta Terendam Banjir dan Puluhan Orang Mengungsi
Indonesia
Kamis (2/3) Sore, 9 RT di Jakarta Terendam Banjir dan Puluhan Orang Mengungsi

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda sebagian besar kawasan DKI pada Rabu (1/3) dan Kamis (2/3).

KPK akan Klarifikasi Harta Kekayaan Wagub Lampung
Indonesia
KPK akan Klarifikasi Harta Kekayaan Wagub Lampung

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan agenda klarifikasi terhadap Wakil Gubernur (Wagub) Lampung, Chusnunia Chalim pada Rabu (17/5), lusa.

[HOAKS atau FAKTA]: Megawati Batalkan Ganjar Jadi Capres PDIP
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Megawati Batalkan Ganjar Jadi Capres PDIP

Pada judul video disebutkan bahwa Megawati stres karena seluruh partai memberikan dukungan kepada lawan Ganjar, Anies Baswedan.

Pemilu Semakin Dekat, AHY Desak Anies Segera Deklarasikan Cawapres
Indonesia
Pemilu Semakin Dekat, AHY Desak Anies Segera Deklarasikan Cawapres

Partai koalisi KPP dan relawan bisa memulai menggerakan mesin politik untuk mendulang suara rakyat.

Seleksi Sekda DKI Harus Transparan
Indonesia
Seleksi Sekda DKI Harus Transparan

Mantan Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri Soni Sumarsono berharap, Aparatur Sipil Negara (ASN) Eselon 2 yang mempunyai kompetensi bisa mendaftar dalam lelang jabatan Sekda DKI.

ASN Diminta Tak Upload Pose dengan Jari di Medsos
Indonesia
ASN Diminta Tak Upload Pose dengan Jari di Medsos

Netralitas aparatur sipil negara (ASN) jadi hal yang paling disorot dalam Pemilu 2024.

Lion Air Akui Penumpang Gaduh di Turkish Airlines Karyawannya
Indonesia
Lion Air Akui Penumpang Gaduh di Turkish Airlines Karyawannya

Menurut Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, saat insiden terjadi, pelaku pemukulan yang bernama Muhammad John Jaiz Boudewijn atau MJ (48) itu sedang melakukan perjalanan pribadi.

[HOAKS atau FAKTA]: Erdogan Menolak Berjabat Tangan dengan Presiden Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Erdogan Menolak Berjabat Tangan dengan Presiden Jokowi

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak berjabat tangan dengan Presiden Jokowi dan memilih berjabat tangan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Mario Dandy dan Shane Diperiksa Psikolog
Indonesia
Mario Dandy dan Shane Diperiksa Psikolog

Polisi melibatkan psikolog untuk memeriksa MDS atau Mario Dandy Satriyo (20).

Disanksi Demosi 4 Tahun, AKBP Raindra Ajukan Banding
Indonesia
Disanksi Demosi 4 Tahun, AKBP Raindra Ajukan Banding

AKBP Raindra Ramadhan Syah mengajukan banding atas putusan Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang menjatuhkan sanksi administratif mutasi bersifat demosi selama empat tahun.