MerahPutih.com - Hubungan antara Partai NasDem dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin merenggang. Hal ini terlihat saat Kepala Negara tidak mengundang partai besutan Surya Paloh ke Istana Negara saat pertemuan dengan enam ketua parpol.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai partai NasDem sudah tidak dianggap Presiden Jokowi bagian dari partai politik koalisi pemerintah.
Baca Juga
Surya Paloh dan Anies Bakal Resmikan Kantor NasDem Perwakilan Malaysia
"Memang sejak dahulu seperti itu ketika NasDem mencapreskan Anies Baswedan terkesan sudah tidak dianggap bagian dari pemerintah oleh Jokowi," kata Ujang dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (4/5).
Menurut Ujang maka tidak aneh kalau pertemuan para Ketus Umum Partai Politik, Nasdem tidak diundang oleh Presiden Jokowi.
"Jadi dengan tidak diundangnya NasDem tadi malam itu sudah menjelaskan secara terang-terangan bahwa NasDem bukan bagian dari partai koalisi pemerintah pendukung Jokowi," tegasnya.
Baca Juga
NasDem Tak Diundang dalam Silaturahmi Parpol Pro Pemerintah Bareng Jokowi
Meskipun demikian, lanjut Ujang, Jokowi tidak berani melakukan reshuffle kepada tiga menteri asal NasDem.
Menurut Ujang, jika ada reshuffle membuat NasDem bakal di atas angin. Terlihat terzolimi dan suaranya akan naik.
"Kalau ada reshuffle NasDem akan di atas angin merasa terdzolimi akan mendapatkan dukungan publik karena naik suaranya. Maka Jokowi tidak mereshuffle saat ada isu reshuffle beberapa waktu yang lalu," tegasnya. (Knu)
Baca Juga
Respons NasDem tak Diundang dalam Pertemuan 5 Ketum Parpol Pro Jokowi