Pencopotan M Taufik dari Wakil Ketua DPRD DKI Dinilai Rugikan Gerindra Mohammad Taufik saat memimpin Rapat Bamus di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (8/11/2021). ANTARA/HO-DPRD DKI Jakarta

MerahPutih.com - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta mengakui Mohamad Taufik telah dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI periode 2019-2024.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menyebut, pencopotan M Taufik dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI berpotensi merugikan partai berlambang kepala burung Garuda itu.

Baca Juga

Gerindra Tegaskan Pencopotan M. Taufik Tak Terkait Korupsi dan Isu Internal

"Sedikit banyak hal itu akan berdampak bagi Gerindra. Tentu Gerindra DKI rugi kehilangan Mohamad Taufik, tapi itulah politik selalu banyak kejutan dan selalu dinamis," ujar Ujang di Jakarta, Sabtu (2/4).

Kata Ujang, Taufik memiliki peran penting buat Gerindra DKI Jakarta terutama pada Pilkada 2012 dan 2017 lalu. Kepergian Taufik diyakini bakal gerus suara Gerindra di Pemilu dan Pilpres 2024.

melihat hal tersebut, Ujang menilai pencopotan Taufik dari Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, sangat dimungkinkan akan lebih besar membuat dia keluar dari Partai Gerindra, terlebih Partai Nasional Demokrat (NasDem) cukup berambisi meminang Taufik.

"Ada info dia ke PKB dan ada yang sebutkan juga ke NasDem. Kita lihat saja, mana yang menjadi pelabuhan M Taufik, karena hanya waktu yang akan bisa menjawab,” tutur Ujang

Lebih lanjut, Ujang juga mengaku sempat mendengar ketidaknyamanan Taufik di Gerindra sejak 2020 lalu, ketika jabatannya sebagai Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta digantikan Ahmad Riza Patria yang juga menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Saya mendengar ketidaknyamanan M Taufik itu terjadi ketika Ariza jadi Wakil Gubernur dan jadi Ketua DPD Gerindra DKI, serta penyebab lainnya mungkin karena M Taufik dukung Anies Baswedan (Pilpres 2024). Mungkin karena tidak nyaman itu dia akan pindah, jika tidak mau pindah partai, Gerindra tidak akan mencopot M Taufik dari Wakil Ketua DPRD," katanya.

Baca Juga

M Taufik Mengaku Sudah Diberi Tahu Bakal Dicopot dari Pimpinan DPRD DKI

Seperti diketahui, Mohamad Taufik mengonfirmasi bahwa dirinya sudah diberi tahu soal pencopotan dari jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra. Informasi tersebut diketahuinya dari pernyataan Ketua DPD Gerindra DKI Ahmad Riza Patria.

M Taufik mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut sepenuhnya merupakan keputusan dari partai lambang kepala burung itu. Ia pun tak mempersoalkan keputusan mutasi tersebut.

"Ya Pak Ariza sih sudah ngomong (pencopotan dirinya). Ya nyampein saja. Saya jawab ya enggak apa-apa. Itu memang kewenangan organisasi (partai)," ucap Taufik saat dikonfirmasi awak media, Jumat (1/4).

Dengan tegas, M Taufik tak akan melawan atas keputusan itu, ia bakal menerima dengan legawa. Kewenangan menentukan pemilik kursi pimpinan DPRD memang sudah menjadi milik partai.

"Ini kan bukan soal lawan melawan. ya sudah. Keputusan organisasi, silakan laksanakan," papar dia.

Taufik mengatakan, dirinya juga belum mengetahui secara rinci mengenai alasan pencopotan. Namun, ia menganggap hal ini lumrah dilakukan oleh partai politik.

"Tapi yang jelas bahwa penggantian itu saya anggap biasa saja, wajar-wajar saja," tuturnya.

Lanjut dia, kader Gerindra yang akan menggantikan posisinya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI adalah Rani Mauliani yang saat ini menjabat sebagai ketua fraksi.

"Yang saya dengar sih ketua fraksi, Bu Rani. Saya belum lihat suratnya," pungkasnya. (*)

Baca Juga

DPD Gerindra Benarkan M Taufik Dicopot, Wakil Ketua DPRD DKI Diisi Rani

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Rani Mauliani Resmi Gantikan M Taufik Sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta
Indonesia
Rani Mauliani Resmi Gantikan M Taufik Sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta

Dalam rapur, Taufik sekaligus mengumumkan penggantinya yakni Rani Mauliani.

Sejumlah Kota Besar Berpotensi Hujan Deras dengan Petir dan Angin Kencang
Indonesia
Sejumlah Kota Besar Berpotensi Hujan Deras dengan Petir dan Angin Kencang

Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang termasuk beberapa kota besar.

Kanal Benteng Suroswoan Banten Lama Bakal Dipasang Bendera Raksasa
Indonesia
Kanal Benteng Suroswoan Banten Lama Bakal Dipasang Bendera Raksasa

Rencana butuh 24 orang untuk pengibaran, bendera akan dikibarkan di tengah-tengah sungai.

Jadi Saksi Kunci Sidang Etik Ferdy Sambo, Bharada E Tak Dihadirkan Langsung
Indonesia
Jadi Saksi Kunci Sidang Etik Ferdy Sambo, Bharada E Tak Dihadirkan Langsung

Tiga dari 15 saksi sudah diperiksa dalam sidang yang berjalan selama enam jam itu;

Puncak HUT Jakarta di JIS Diisi Penampilan Penyanyi Solo hingga Grup Band
Indonesia
Puncak HUT Jakarta di JIS Diisi Penampilan Penyanyi Solo hingga Grup Band

Malam puncak Jakarta Hajatan dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-495 Kota Jakarta akan digelar Sabtu (25/6) besok.

SMRC Beberkan 6 Faktor Parpol Jalin Koalisi Saat Pilpres
Indonesia
SMRC Beberkan 6 Faktor Parpol Jalin Koalisi Saat Pilpres

Pendiri SMRC, Saiful Mujani membeberkan setidaknya ada enam faktor yang bisa mempengaruhi partai politik bisa berkoalisi dan mendukung satu pasangan tertentu.

Pasar Tradisional Harus Go Digital Agar Bisa Bersaing
Indonesia
Pasar Tradisional Harus Go Digital Agar Bisa Bersaing

Digitalisasi, melalui pemanfaatan e-commerce oleh para pedagang pasar merupakan inovasi yang terbukti sangat membantu dan memudahkan transaksi jual beli para pedagang selama pandemi.

Korsel Putuskan Hapus Kewajiban Pakai Masker
Dunia
Korsel Putuskan Hapus Kewajiban Pakai Masker

Koresel telah memutuskan untuk menghapus semua kewajiban pemakaian masker di luar ruangan mulai pekan depan.

Harga Barang Naik, Emak-emak Demokrat Diberikan Pelatihan Kelola Keuangan
Indonesia
Harga Barang Naik, Emak-emak Demokrat Diberikan Pelatihan Kelola Keuangan

Ibas menegaskan adanya ketidakpastian ekonomi yang mengancam juga perlu diantisipasi secara bijak, cermat, dan kolaboratif.

Lagi, 2 Hari Berturut Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Indonesia
Lagi, 2 Hari Berturut Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia

Hingga Selasa (21/6) pagi pukul 08.00 WIB, tercatat indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 158 atau masuk kategori tidak sehat.