Pengamat Sebut Duet Prabowo-Ganjar Batal Gegara Konflik Megawati-Jokowi Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). (Foto: IG @prabowo)

MerahPutih.com - Konflik kepentingan politik antara Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mementahkan rencana duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

“Megawati menolak mentah-mentah rencana politik pihak-pihak yang ingin menyatukan Prabowo dengan Ganjar dalam menghadapi kontestasi pilpres 2024 mendatang. PDIP tetap menempatkan Ganjar sebagai bakal calon presiden (capres), tidak untuk bakal calon wakil presiden (cawapres),” kata analis politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting di Jakarta, Senin (2/10).

Baca Juga:

Hasil Survei Terkini: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Beda Tipis, Anies Jauh Tertinggal

Menurutnya, konflik kepentingan politik di antara Megawati dengan Jokowi, kali ini tidak bisa diselesaikan dengan konsensus politik. Megawati adalah queen maker (penentu keputusan) politik bagi koalisi pendukung Ganjar. Sedangkan Jokowi menjadi king maker politik bagi koalisi pendukung Prabowo.

“Jadi jelas ada konflik politik yang tidak bisa ditutupi dari kedua elite politik itu. Padahal Megawati masih punya utang politik terhadap Prabowo melalui Perjanjian Batutulis Mei 2009, isi poinnya antara lain PDIP akan mendukung Prabowo dalam pilpres,” ungkapnya.

Nyatanya, lanjut Ginting, utang politik itu tidak direalisasikan pada pilpres 2014 dan 2019. Dengan keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP yang berakhir kemarin, maka pupus sudah Prabowo mendapatkan dukungan dari PDIP.

Dikemukakan, memang Jokowi sebagai presiden yang mendapatkan dukungan dari PDIP, namun belum tentu pula Jokowi akan berpihak kepada PDIP dalam pilpres 2024 ini. Jokowi ini bukan kader murni PDIP, melainkan pengusaha yang menjadi aktor politik dan membutuhkan perahu politik.

"Jokowi itu butuh perahu PDIP untuk berlayar menggapai posisi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden RI. Ambisi politiknya sudah terwujud dan sekarang dia juga ingin menjadi king maker politik seperti Megawati,” ujarnya.

Menurut Ginting, PDIP merupakan marwah politik bagi keluarga Megawati yang membawa trah Sukarno. Sebagai partai pemenang pemilu 2014 dan 2019, Megawati tidak sudi kader partainya (Ganjar) harus mengalah menjadi bakal cawapres.

Baca Juga:

Gerindra Hormati Megawati Tolak Wacana Duet Ganjar-Prabowo

“Koalisi bisa terjadi dalam perspektif Megawati dengan komposisi Ganjar sebagai bakal capres dan Prabowo sebagai bakal cawapres. Mengingat Prabowo sebagai ketua umum Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) posisinya berada di bawah PDIP,” ujar Ginting.

Di sisi lain, lanjutnya, Prabowo juga tidak mau mengalah bila ditempatkan sebagai posisi bakal cawapres. Sebab inilah kemungkinan terakhir Prabowo mengikuti kontestasi pilpres, mengingat pada pilpres 2029, usia Prabowo sudah 78 tahun.

“Di luar itu, Jokowi lebih merasa bisa mengendalikan Prabowo yang juga mendukung keluarga Jokowi berkiprah dalam politik dengan sokongan dari Partai Gerindra. Sedangkan Ganjar, praktis dalam genggaman politik Megawati,” kata Ginting.

Dikemukakan, rencana politik Megawati tidak sama dengan rencana politik Prabowo maupun Jokowi. Kemungkinan Kongres PDIP 2025 mendatang, jika mulus akan terjadi peralihan estafet kepemimpinan dari Megawati kepada putrinya Puan Maharani.

“Bisa jadi Megawati tidak lagi memiliki kepercayaan politik yang tinggi kepada Jokowi setelah terjadinya dinamika politik yang hebat, seperti putra bungsu Jokowi, Kaesang Jokowi justru tidak berada di kandang banteng. Melainkan memegang bunga mawar putih alias PSI,” pungkasnya. (Pon)

Baca Juga:

Respons Gerindra soal Megawati Beri Sinyal Tolak Wacana Duet Ganjar-Prabowo

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
[HOAKS atau FAKTA]: COVID-19 Sudah Diprediksi Sejak Tahun 1956
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: COVID-19 Sudah Diprediksi Sejak Tahun 1956

Akun Twitter @DavidKnestrick mengunggah video hitam putih dan menuliskan klaim bahwa video tersebut dibuat pada 1956 namun telah dapat memprediksi pandemi COVID-19 yang terjadi pada 2020.

Usai Bertemu Hary Tanoe, Prabowo: Banyak Visi dan Nilai yang Sama
Indonesia
Usai Bertemu Hary Tanoe, Prabowo: Banyak Visi dan Nilai yang Sama

Prabowo mengaku banyak hal yang dibahas dengan Hary Tanoe salah satunya terkait visi misi kedua partai politik untuk Pilpres 2024.

Ombudsman Dorong Polri Lakukan Evaluasi Sistem Pendidikan di Kepolisian
Indonesia
Ombudsman Dorong Polri Lakukan Evaluasi Sistem Pendidikan di Kepolisian

Anggota Ombudsman RI Johanes Widijantoro meminta Polri segera mengevaluasi sistem pendidikan di kepolisian.

Tim Jetski Indonesia Optimistis Raih 3 Medali Emas di SEA Games 2023
Indonesia
Tim Jetski Indonesia Optimistis Raih 3 Medali Emas di SEA Games 2023

Tim Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja kembali melanjutkan kunjungan ke pemusatan latihan nasional (pelatnas) cabang olahraga (cabor).

DMI Larang Masjid Beri Panggung untuk Tokoh Politik di Pemilu 2024
Indonesia
DMI Larang Masjid Beri Panggung untuk Tokoh Politik di Pemilu 2024

"Pengurus masjid dilarang memberikan panggung politik untuk tokoh politik dalam pemilu 2024," ujar Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Syafruddin

Wapres Minta TNI/Polri Bertindak Tegas terhadap KKB
Indonesia
Wapres Minta TNI/Polri Bertindak Tegas terhadap KKB

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta anggota TNI/Polri sudah saatnya bersikap tegas terhadap KKB.

Polisi Pastikan Kesiapan Event F1 Powerboat Pertama di Indonesia
Indonesia
Polisi Pastikan Kesiapan Event F1 Powerboat Pertama di Indonesia

seluruh rangkaian persiapan pelaksanaan F1 Powerboat di Kota Balige, Kabupaten Toba, berjalan sesuai target waktu yang telah ditentukan.

Pengadilan Negeri Jaksel Tunjuk Imelda Herawati Tangani Sidang Praperadilan Firli
Indonesia
Pengadilan Negeri Jaksel Tunjuk Imelda Herawati Tangani Sidang Praperadilan Firli

Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan telah menerima gugatan Praperadilan yang diajukan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri terhadap Kapolri Cq Kapolda Metro Jaya. Hakim yang ditunjuk menangani perkara ini adalah Imelda Herawati Dewi Prihatin.

Dishub DKI Pecat PHL yang Jadi Otak Percobaan Pembunuhan Bripka Taufan
Indonesia
Dishub DKI Pecat PHL yang Jadi Otak Percobaan Pembunuhan Bripka Taufan

Kepala Dishub DKI, Syafrin Liputo mengungkapkan, AI sudah diberhentikan pada awal Oktober 2023 lalu.

BPN Solo Pastikan Bangunan Benteng Vastenburg Berstatus Cagar Budaya
Indonesia
BPN Solo Pastikan Bangunan Benteng Vastenburg Berstatus Cagar Budaya

Tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat menyita lima petak lahan di bagian luar Benteng Vastenburg.