MerahPutih.com - Hasil Survei Voxpol Center Research and Consulting pada November 2022 menunjukan Anies Baswedan unggul di kalangan berpendidikan tinggi 42,2 persen, disusul Ganjar Pranowo 31,8 persen, dan Prabowo Subiakto 18,8 persen.
Menyikapi hasil survei tersebut, Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, bagi sebagian orang, unggul di kalangan pendidikan tinggi tentu membanggakan. Sebab, orang berpendidikan tinggi pada umumnya pemilih rasional.
Baca Juga:
"Mereka ini memilih Anies atas dasar pertimbangan komprehensif. Setidaknya mereka melihat kelayakan Anies menjadi capres sebagai pertimbangan utama," paparnya.
Namun demikian, kata Jamiluddin, belum ada capres di Indonesia yang terpilih karena unggul di kalangan berpendidikan tinggi. Prabowo misalnya, selalu dominan dipilih dari kalangan terdidik pada Pilpres 2014 dan 2019. Nyatanya Prabowo kalah dari Joko Widodo (Jokowi).
"Jokowi yang dominan dipilih pemilih tidak terdidik justru dua kali mengalahkan Prabowo. Hal itu logis karena mayoritas pemilih di Indonesia memang berpendidikan menengah ke bawah," ujarnya.
Baca Juga:
Respons Waketum Perindo soal Usulan Prabowo jadi Cawapres Anies
Jadi, ucapnya, kalau unggul di kalangan berpendidikan tinggi, maka Anies justru harus was-was. Sebab, peluang kalah akan sangat besar.
Karena itu, Anies harus juga mengarahkan perhatiannya kepada segmen pendidikan menengah ke bawah. Tentu saja stratehi dan pendekatan kepada segmen ini akan berbeda dengan yang berpendidikan tinggi.
"Tentu mengalihkan fokus kepada segmen pendidikan.menengah ke bawah perlu segera dilakukan. Kalau Anies mampu mengambil sebagian dari segmen tersebut, barulah Anies berpeluang besar menang pada Pilpres 2024," ujar Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini. (Asp)
Baca Juga:
Giliran PKS Ajak Gerindra Gabung Koalisi Perubahan Usung Anies Baswedan