Pilkada Bima 2020

Pengamat: Program Paslon Masih Normatif, IMAN Beri Kejutan

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 07 November 2020
Pengamat: Program Paslon Masih Normatif, IMAN Beri Kejutan
Debat publik perdana Pilkada Bima 2020, Sabtu (7/11). Foto: Istimewa

MerahPutih.com - Debat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bima baru saja digelar pada Sabtu (7/11). Pada acara yang diinisiasi oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bima Baru itu diikuti tiga paslon dan sejumlah tamu undangan.

Tiga paslon tersebut yakni Indah Dhamayanti Putri-Dahlan M. Noer (nomor urut 3), Syafruddin H.M Nur-Ady Mahyudi (nomor urut 2), serta Irfan-Herman Alfa Edison (nomor urut 1).

Dalam debat tersebut, ketiga paslon beradu program dan "jual beli" gagasan sebagaimana diharapkan belum terjadi. Namun, penyampaian paslon masih sangat normatif.

Baca Juga

Gibran Dinilai Emosional dan Bajo Lebih Tenang Khas Rakyat

"Seharusnya karena pasangan nomor 2 dan nomor 3 sama-sama pernah menjabat Bupati, adu gagasan mewarnai debat. Tapi ini kan tidak," kata Peneliti Otonomi Daerah dari Diaspora Research Center, Ahmad Aprianto.

Justru, kejutan datang dari pasangan calon nomor urut 1 Irfan-Herman (IMAN). Sejak sesi pertama sampai sesi terakhir pasangan ini tampil progresif dan percaya diri. Program IMAN dinilai paling jelas dibandingkan dengan pasangan calon lain.

"Saya kira IMAN bintangnya ya. Dua kandidat lain malah terpaku pada gagasan IMAN," tegas Apri.

IMAN
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bima nomor urut 1, Irfan-Herman Alfa Edison. Foto: Youtube

Ia mencontohkan, program IMAN terkait industrialisasi garam dan pertanian. Program tersebut tidak hanya diakui dan didukung paslon lain tapi menjadi episentrum gagasan yang mencerahkan dinamika debat.

"Begitu juga soal investasi dan BPJS gratis," katanya.

Ia menyayangkan paslon lain tidak memanfaatkan panggung debat untuk mempertajam visi beserta program yang diusung. Pada sesi pendalaman program dan tanya jawab, misalnya, narasi paslon tidak fokus dan cenderung gagap mengurai persoalan serta dalam memberi solusi.

Karena itu, Apri mengingatkan, demokrasi dalam Pilkada sejatinya bukan sekadar adu massa. Lebih penting lagi, Pilkada merupakan ajang kontestasi program dan gagasan dimana hanya calon terbaiklah yang pantas memimpin daerah.

"Semoga masyarakat Bima mendapat pemimpin yang terbaik," pungkasnya.

Baca Juga

Debat Pilkada Makassar, KPU Libatkan Guru Besar

Acara debat ditayangkan di stasiun televisi dan radio lokal serta disiarkan secara live streaming di Youtube dan Facebook. (dka)

#Pilkada Serentak #Pilkada 2020
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan