Merahputih.com - Penurunan sejumlah baliho milik pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dinilai tepat.
Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta mengapresiasi sikap tegas jajaran TNI itu.
Baca Juga
Haikal Hassan: Setelah 399 Kerumunan, Kenapa Baru Anies yang Dipanggil
“Ini bukti negara hadir untuk melindungi rakyat dan menjaga persatuan dan kesatuan,” kata Stanislaus kepada wartawan, Jumat (20/11).
Menurutnya, TNI adalah aparat keamanan yang memiliki tugas untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia dari berbagai upaya untuk memecah belah bangsa.
“Jika sudah ada gejala yang mengarah kepada gangguan persatuan dan kesatuan, maka jika TNI turun tangan itu sudah semestinya,” imbuhnya.
Sikap tegas TNI ini juga dipandang sebagai salah satu upaya untuk menjaga keutuhan persatuan rakyatnya dari upaya pecah belah kelompok tertentu.
“Sikap TNI ini menunjukkan negara hadir dan konsisten untuk menjaga rakyatnya,” jelas dia.
TNI tak perlu khawatir dengan stigma negatif yang tengah dialamatkan beberapa kelompok atau individu kepada TNI.
“Pangdam sudah menyebutkan bahwa beberapa kali Satpol PP sudah menurunkan tapi dipasang lagi,” terangnya.

Sehingga ketika TNI yang turun tangan langsung, maka itu bukan persoalan. Karena yang diutamakan adalah bagaimana menjaga dan mengantisipasi, agar antar sesama anak bangsa tidak terpecah dengan baliho-baliho provokatif dari Habib Rizieq dan simpatisannya.
“Dalam situasi ini terutama terkait hal-hal yang bisa menjadi sumber perpecahan, maka ketika TNI turun tangan itu bukan suatu persoalan,” ucap Doktoral Ilmu Kajian Intelijen dari Universitas Indonesia ini.
Perlu diketahui, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman meminta anggotanya untuk menurunkan Habib Rizieq.
“Karena berapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu,” kata Mayjen Dudung di bilangan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/11).
Baca Juga
Yusril Tegaskan Presiden dan Mendagri tak Bisa Copot Kepala Daerah
Dudung menegaskan ada aturan yang harus dipatuhi terkait pemasangan baliho. Ia meminta tidak ada pihak yang seenaknya sendiri dan merasa paling benar.
“Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya,” tegasnya. (Knu)