Pengamat: Pebisnis Tetap Bisa Lirik Negara Tetangga

Luhung SaptoLuhung Sapto - Sabtu, 20 Juni 2015
Pengamat: Pebisnis Tetap Bisa  Lirik Negara Tetangga
Bank Indonesia (Ist)

MerahPutih, Keuangan-Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 7,5%. Menurut pengamat perbankan, hal ini tidak menjamin para pengusaha di bidang Industri tidak melirik negara tetangga yang memberikan bunga rendah.

"Memang sangat dilematis. Namun, peluang-peluang di negara lain juga tdak kalah menarik," ujar Senior Vice President Coverage & Capital Markets RHB Banking Group, Dilan Sawalius Batuparan dalam diskusi publik Perspektif Indonesia bertema "Ekonomi di bulan Ramadan hingga Lebaran," di Gado-Gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/6).

Namun, Dilan tetap mendukung keputusan BI yang tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate.

Karena, hal tersebut sangat ampuh dalam menekan Inflasi dan defisit transaksi berjalan.

"Kalau kemudian dipaksakan untuk turun pengaruhnya terhadap Inflasi juga cukup besar," sambungnya.

Menurutnya, dalam hal ini jika ingin berpihak kepada para pelaku Industri, para pelaku perbankan bisa saja menurunkan suku bunga dengan tidak mengacu kepada BI Rate. Karena meskipun suku bunga bank diturunkan untung para perbankan masih sangat besar sehingga bisa menutupi kekurangan yang ada.

"BI Rate memang bicara seperti itu. Tapi upaya untuk menurunkan bunga untuk perbankan meskinya bisa diturunkan, tanpa harus selalu mengacu pada BI Rate. Karena mereka masih memiliki untung dan margin yang besar," katanya lagi.

Untuk diketahui, beberapa hari yang lalu dalan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga Acuan atau BI Rate stagnan di 7,50%. (Rfd)

Baca Juga:

BPS: Inflasi Mei Terendah dalam 5 Tahun

Pergolakan Inflasi Beras Seharusnya Bisa Diantisipasi

Bank Indonesia Pertahankan BI Rate 7,5%

 

#Dilan Sawalius Batuparan #Perbankan
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan