Pengamat Nilai Ada Bawahan Jokowi yang 'Single Fighter' Ambil Kebijakan Tangani COVID-19

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 20 Mei 2020
Pengamat Nilai Ada Bawahan Jokowi yang 'Single Fighter' Ambil Kebijakan Tangani COVID-19

Presiden Jokowi. Foto: ANTARA

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Pengamat politik Jerry Massie menilai, Presiden Joko Widodo terlalu lemah dan kurang tegas terhadap bawahannya dalam rangka penanganan virus corona baru atau COVID-19.

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies ini 'membuktikan', hal tersebut terlihat saat Jokowi menolak pelonggaran PSBB.

Baca Juga

Puluhan Perusahaan Media tidak Bayarkan THR kepada Karyawannya

Namun, di saat yang hampir bersamaan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang juga Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dan Menkopolhukam Mahfud MD justru mengizinkan agar PSBB dilongarkan dengan syarat. Kepala BNPB melonggarkan PSBB yang mana usia 45 tahun ke bawah bisa kerja dan ini melanggar PSBB.

"Sedangkan presiden menyebut tak ada pelonggaran PSBB. Siapa sebetulnya yang harus didengar?,” kata Jerry kepada Merahputih.com di Jakarta, Rabu (20/5).

"Saya nilai pemimpin single figther yang banyak muncul ketimbang double figther. Sejumlah menteri kerap tak menghiraukan aturan presiden bahkan bertentangan bukan satu komando. Justru yang ada mengambil domain yang lain," ungkapnya.

Disisi lain, koordinasi antar lembaga lemah di mana banyak kesalahan bicara yang keluar dari mulut petinggi negeri terkait penanganan COVID-19.

Presiden Jokowi. Foto: ANTARA

Ia juga menganggap, koordinasi antarkementerian dan lembaga lemah dalam menangani pandemi COVID-19 membuat kebijakan pemerintah khususnya dalam menerapkan PSBB tak tentu arah, dan cenderung lamban dalam memutus penyebaran COVID-19.

"Fisikal kesalahan berbicara. Kerap tanpa berpikir jeli dan mengalisa dampak di lapangan. Mengeluarkan pendapat tak ada kajian komprehensif. Paling penting no wise atau kurang bijak," ujar Jerry.

Menurut Jerry, dalam kondisi pendemi yang sulit diprediksi kapan berakhirnya, seharusnya pemerintah menerapkan rumus bijak dan bajik. Hal ini dilakukan agar penanganan virus tak membingungkan masyarakat.

Baca Juga

Pengamat Kritisi Bansos yang Kerap Dipolitisir untuk Kepentingan Politik Petahanan

Menurutnya, dalam hal ini para pembantu presiden justru menafsirkan arahan dan presiden tidak pada porsi yang tepat. Misalnya, meski muncul larangan mudik, tapi disaat bersamaan keluar peraturan menteri yang terkesan melonggarkan moda trasportasi.

Dampaknya, beberapa waktu lalu muncul pemandangan 'para pemudik' di Terminal II Bandara Soekarno-Hatta. "Presiden tidak menerapkan reward and punishment. Kendati sudah tak disukai publik bahkan kerap kontroversi tapi tak ada tindakan seperti pemecatan atau reshuffle," tutupnya. (Knu)

#Presiden Jokowi #COVID-19 #Virus Corona #Pasien Corona #Penyakit Corona
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Bagikan