Pengamat: Mujahid 212 Coba Ganggu Proses Pelantikan Jokowi
Merahputih.com - Pengamat politik Wempy Hadir menilai aksi Mujahid 212 yang digagas Persaudaraan Alumni 212 dan Front Pembela Islam (FPI) sangat tidak relevan dan patut diduga merupakan tindakan yang mengancam situasi keamanan nasional.
Baca Juga:
Habib Rizieq bakal Kembali ke Indonesia, Polisi akan Lanjutkan Kasusnya
Oleh sebab itu, pihak keamanan dan lembaga intelijen negara mesti bisa mengendus agenda terselubung gerakan tersebut.
"Kalau kita mencermati secara baik, gerakan ini mencoba untuk mengganggu proses pelantikan Jokowi pada periode yang kedua. Hal ini bisa dilihat berbagai gerakan yang mengarah ke sana," ujar Wempy kepada Merahputih.com di Jakarta, Minggu (29/9).
Ia menduga, gerakan ini tentu tidak terlepas dari kontestasi pilpres. "Dampak kekalahan pilpres masih belum bisa hilang. Padahal MK sudah memutuskan hasil sidang sengketa pemilu. Lalu apalagi yang dicari?," tanya Wempy.
Karena mau bagaimanapun, Jokowi tetap bakal dilantik menjadi Presiden. Selain itu, pilpres sudah selesai dan bahkan lawan politik Jokowi sudah menempuh jalur hukum tertinggi yakni melalui MK. Hasilnya Jokowi tetap menjadi pemenang.
Baca Juga
"Dengan demikian, Jokowi tinggal diganti sesuatu dengan ketentuan undang-undang," terang Wempy. (Knu)