Pengamat Kepolisian: Karakter Militer di Polisi Harus Diubah

Selvi PurwantiSelvi Purwanti - Jumat, 01 Juli 2016
Pengamat Kepolisian: Karakter Militer di Polisi Harus Diubah
Hut Bhayangkara ke 70 (Foto: Instagram @setiawan_440)

MerahPutih Nasional - Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan masih banyak yang harus dibenahi di tubuh Polisi Republik Indonesia (Polri).

"Banyak, masalah manajemen personalia itu harus dibenahi, masalah pendidikan polisi itu juga harus dibenahi, pengawasan harus diperkuat," ucapnya saat dihubungi merahputih.com, Jumat (1/7).

Namun dari sekian banyaknya perubahan yang harus dirubah, ada satu yang paling krusial. Bambang menjelaskan sejak reformasi Polri di tahun 2001 belum ada perubahan yang berarti pada karakteristik polisi yang bersifat militeristik.

"Saya melihatnya gini reformasi polri itu dimulai sejak tahun 2001 sampai sekarang sikap militeristiknya masih kental padahal pada waktu perubahan itu tujuannya adalah untuk merubah dari polisi yang militeristik ke polisi sipil," tutur Pria yang menjadi pengajar di FISIP UI ini.

Padahal, lanjut Bambang polisi sipil sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena polisi sipil melakukan pendekatan secara kemanusiaan. Dengan karakteristik polisi sipil pula polisi bisa lebih dekat dengan masyarakat.

"Polisi sipil itu orientasinya adalah kemanusiaan bukan kekerasan. Nah ini sangat mendasar. Ini belum banyak berubah masih banyak pendekatan kekerasan," ujarnya. (Yni)

BACA JUGA:

  1. HUT Bhayangkara ke-70 Berlangsung Sederhana
  2. Lolos Jadi Kapolri, Berikut Harta Kekayaan Tito Karnavian
  3. Usai Pelantikan, Tito Pantau Arus Mudik
  4. Mulus Tanpa Hambatan DPR RI Setuju Tito Jadi Kapolri
  5. Soal Senioritas, Ini Kata Tito Karnavian
#Hut Bhayangkara Ke 70
Bagikan
Ditulis Oleh

Selvi Purwanti

Simple, funny and passionate. Almost unreal
Bagikan