Pengamat: Cengkraman Kapital pada Parpol Masih Kuat

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Kamis, 12 Maret 2015
Pengamat: Cengkraman Kapital pada Parpol Masih Kuat
Ketum DPP Partai Nasdem Surya Paloh berbincang dengan Ketum DPP Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono di Jakarta, Rabu (11/3). (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

MerahPutih Politik - Pengamat politik A Bakir Ihsan mengatakan, ketergantungan pada pemilik modal masih sangat kuat. Cengkraman para pemilik modal tersebut dilakukan secara langsung dan tidak langsung. (Baca: Harga Suara Parpol Tidak Lebih Mahal Dari Permen)

Secara langsung misalnya, dengan menjadikan pemilik modal sebagai ketua umum atau di posisi strategis seperti waketum, sekjen, atau bendahara.

"Atau tidak langsung, yaitu menjadikan ketumnya punya akses pada sumber-sumber modal," katanya ketika dihubungi merahputih.com, di Jakarta, Kamis (12/3).

Lebih jauh, Bakir mengatakan, sehat tidaknya sebuah partai, salah satunya ditentukan oleh kemampuannya menyelaraskan perjuangannya dengan visi dan misinya (ideologinya). Selama ia mampu bertahan dalam keselarasan ideologis tersebut, maka siapapun yang ada di dalamnya tidak akan menjadi persoalan. (Baca: PAN Potong 20 Persen Gaji Anggota di Legislatif)

Partai, kata dia, butuh kekuatan kapital untuk menunjang kerja partai dalam keselarasan ideologis tersebut. Karena itu, partai tidak tergantung pada pemilik kapital, tapi pemilik kapital bergantung atau merasa berkepentingan dengan perjuangan partai.

"Ini yang seharusnya terjadi. Tapi belum sepenuhnya (dilakukan parpol)," tandasnya. (mad)

#Ketua Partai #Partai Politik
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Bagikan