MerahPutih.com - Aktivis Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dari Kontras telah menjalani pemeriksaan kepolisian. Keduanya diperiksa selama enam jam. Haris dicecar 17 pertanyaan. Sementara, Fatia ditanya 20 pertanyaan oleh penyidik.
Haris dan Fatia adalah terlapor dalam laporan dugaan pencemaran nama baik yang dilayangkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga
"Jadi dijumlah 37. Banyak soal akun YouTube saya lalu juga soal materi conflict of interest nya dari soal riset yang sembilan organisasi," kata Haris kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (18/1).
Menurut Fatia, mereka dicecar soal riset yang menjadi acuan mereka membuat konten YouTube yang menyinggung nama Luhut Binsar Pandjaitan. Saat itu keduanya menyebutkan Luhut memiliki bisnis tambang di Papua.
Selain soal akun YouTube dipertanyakan juga, mereka ditanya juga soal sumber-sumber riset atau data-data yang menyebutkan terkait Luhut Binsar Pandjaitan.
"Itu sebenarnya sudah dijelaskan dalam risetnya juga. Selain itu mempertanyakan soal metodologi dan lain sebagainya. Itu sudah dijawab melalui proses pemeriksaan," terang Fatia.
Baca Juga
Haris Azhar Ingatkan Staf Khusus BUMN, Banyak Korban Jiwasraya Kehilangan Hak
Usai diperiksa kedua terlapor itu masih berstatus sebagai saksi. Sedangkan, Haris mengatakan pihaknya telah menyiapkan bukti yang memperkuat hasil temuan risetnya tersebut.
"Kita sih sudah sampaikan akan sodorkan beberapa bukti dan juga 17 saksi dan rekomendasi ahli," katanya.
Laporan dari Luhut Binsar Pandjaitan kepada Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dilayangkan pada September 2021 di Polda Metro Jaya. Luhut menempuh jalur hukum setelah somasi yang dilayangkan kepada keduanya tidak digubris.
Dasar laporan Luhut itu berawal dari konten video Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti di Youtube. Dalam konten video itu keduanya menyinggung soal dugaan Luhut terlibat dalam bisnis tambang di Papua.
Selain itu, Luhut mengaku telah meminta keduanya menyampaikan permintaan maaf atas tudingannya tersebut, namun tidak pernah ada respons. Dia menyebut laporan ini pun diambil untuk menjaga nama baiknya dan keluarga besarnya. (Knu)
Baca Juga