Penerbitan Surat Utang Naik 68,8 Persen

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 23 Mei 2023
Penerbitan Surat Utang Naik 68,8 Persen
Ilustrasi Rupiah-Dolar. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Pemerintah berjanji mengurangi penerbitan surat berharga negara (SBN) atau surat utang lantaran kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga saat ini cukup baik.

"Penerbitan SBN nanti bisa dilakukan penurunan, karena kondisi keuangan negara yang cukup baik pada kuartal pertama ini," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Baca Juga:

Indonesia Harus Bersiap Atasi Dampak Dari Gagal Bayar Utang AS

Adapun pada kuartal I-2023, APBN mencetak surplus sebesar Rp 128,5 triliun. Surplus tersebut pun terus meningkat menjadi Rp 234,7 triliun per April 2023.

Surplus terjadi karena terdapat lonjakan penerimaan negara yang cukup besar, yakni mencapai Rp 1.000,5 triliun atau naik 17,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dalam empat bulan pertama tahun ini. Sedangkan, realisasi belanja negara baru sebesar Rp 765,8 triliun.

Sri Mulyani menuturkan, penerbitan SBN neto per April 2023 mencapai Rp 240 triliun atau 33,7 persen dari target APBN yang sebesar Rp 712,9 triliun. Realisasi tersebut meningkat 68,8 persen (yoy) dari sebesar Rp 142,2 triliun.

Kenaikan tersebut seiring dengan antisipasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, maupun suku bunga di dalam negeri.

Selain penerbitan SBN, pemerintah turut melakukan pinjaman neto sebesar Rp 3,9 triliun atau turun 72,7 persen (yoy). Secara keseluruhan realisasi pembiayaan utang mencapai Rp 243,9 triliun atau tumbuh 55,9 persen (yoy) dari Rp 156,4 triliun.

"Dalam hal ini, realisasi pembiayaan utang telah mencapai 35 persen dari target APBN yang sebesar Rp 696,3 triliun," katanya.

Ia menjamin dengan pengelolaan yang bijaksana dan akuntabel. Realisasi pembiayaan terjaga baik dalam mendukung kinerja APBN.

"Pengelolaan dan waktu penerbitan utang, baik melalui SBN dan pinjaman, terkendali sesuai dengan strategi pembiayaan tahun 2023," katanya. (Asp)

Baca Juga:

Kondisi Utang dan Persediaan AS Bikin Harga Minyak Dunia Anjlok

#Utang #Pemulihan Ekonomi #APBN
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan