Penerapan Teknologi Informatika di Lingkungan Sekolah
INDONESIA dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah pengguna teknologi dan internet tertinggi. Berdasarkan sensus yang dilakukan oleh Cambridge International's Global Education, sebanyak 40 persen siswa Indonesia menggunakan ruang komputer dan teknologi informasi lebih tinggi dibandingkan siswa dari negara lain.
Kendati demikian, di sektor pendidikan ada tantangan yang harus dihadapi. Pertama dan utama adalah kurangnya jumlah guru untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing secara global.
Baca juga:
Alasan Mengejutkan Mark Zuckerberg Tak Mau Bikin Resolusi Tahun Baru
Para guru-guru juga perlu mendapatkan pembekalan keterampilan teknologi agar dapat mengoperasikan alat-alat teknologi digital secara efektif untuk memfasilitasi proses belajar dan mengajar.
Sampoerna University pun menggelar sebuah konferensi, DisruptED.ID20. Konferensi yang berlangsung selama dua hari, Sabtu (11/1) dan Minggu (12/1) tersebut ditujukan untuk guru-guru di Indonesia yang perlu beradaptasi dengan perubahan teknologi agar dapat mengajar lebih baik.
Guru-guru dari berbagai wilayah di Indonesia akan mendapatkan pembekalan keterampilan teknologi untuk meningkatkan sistem dan metode belajar di kelas.
Baca juga:
"Sejalan dengan konsep Merdeka Belajar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, kami juga berharap guru dan murid bebas menentukan pembelajaran mereka sendiri dengan memberdayakan teknologi," ujar Pimpinan Pusat Keunggulan Pengajaran dan Pembelajaran, Sampoerna University, Manoharan Karthigasu.
Usai penyelenggaraan DisruptedED.ID20, Mano berharap para guru-guru lebih terbuka untuk berbagi. "Bagi guru-guru yang ingin belajar lebih mendalam tentang teknologi informasi di lingkungan pendidikan kami siap. Sebaliknya, kalau memang ada ilmu lain yang ingin dibagi kami juga terbuka," lanjutnya.
Baca juga:
Lihat Nih Kehidupan di Bawah Laut Dalam yang Bikin Penasaran