MerahPutih.com - Tim Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil menciptakan alat pendeteksi COVID-19 hitungan detik. Alat yang diberi nama Genose ini dapat mendeteksi seseorang positif Corona atau tidak hanya dalam waktu 80 detik.
Anggota tim peneliti GeNose, Kuwat Triyono menjelaskan GeNose mendeteksi virus Corona melalui embusan nafas.
Pertama-tama nafas orang diambil melalui sensor-sensor dalam alat. Kemudian diolah datanya dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk pendeteksian dan pengambilan keputusan.
Baca Juga
Update Kasus Corona DKI Jumat (25/9): 68.927 Positif, 54.352 Orang Sembuh
"GeNose bekerja secara cepat dan akurat mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi COVID-19 yang keluar bersama nafas seseorang," kata Kuwat melalui keterangan pers di Yogyakarta, Jumat (23/9)
Selain unsur kecepatan dan keakurasian, GeNose juga mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem dan cloud computing sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi. Data yang terkumpul di dalam sistem selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan pemetaan, pelacakan dan pemantauan penyebaran pandemi secara aktual.
"Kami mendesign GeNose sangat handy sehingga dapat dioperasikan oleh seseorang secara mandiri dan efisien,"jelasnya.

Inovasi GeNose dikerjakan oleh sekelompok tim peneliti UGM lintas ilmu diantaranya Kuwat Triyana, Dian Kesumapramudya Nurputra, dan Ahmad Kusumaatmaja, Mohamad Saifudin Hakim
Uji profiling (kalibrasi) GeNose sudah dilakukan dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta. Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.
Kuwat menjelaskan “GeNose” memasuki tahap uji diagnostik (uji klinis) yang akan dilakukan secara bertahap dan tersebar di sejumlah rumah sakit di Indonesia.
Peneliti GeNose lainnya, Dian Kesumapramudya Nurputra memaparkan GeNose jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes usap PCR. Satu unit GeNose yang diperkirakan seharga Rp40 juta dapat digunakan untuk 100 ribu pemeriksaan.
Baca Juga
“Untuk saat ini kemampuan produksi optiumum sekitar 50 ribu unit per bulannya,” ungkapnya.
Diharapkan inovasi GeNose dapat dihilirkan dan segera bisa dimanfaatkan untuk membantu penanganan Covid-19 sebelum akhir tahun 2020. (Teresa Ika/Yogyakarta)