Sains

Peneliti Menemukan Kemungkinan dapat 'Melihat' Musik

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 31 Desember 2020
Peneliti Menemukan Kemungkinan dapat 'Melihat' Musik
Penelitian tentang musik pada otak manusia. (Foto: Pexels/Matthias Groeneveld)

MUSIK dari dahulu dapat membuat emosi pendengarnya naik-turun sesuai dengan pilihan genre musik. Musik senang atau sedih dapat mengaktifkan korteks pendengaran dan motor.

Korteks pendengaran memproses melodi dan rhythm. Sementara korteks motor merencanakan dan mengontrol gerakan. Area ini teraktivasi karena musik menginspirasi pergerakan rasa.

Baca Juga:

Penelitian: Hewan Peliharaan Bantu Terhindar dari Stres

musik
Korteks motor akan membuat badan kemudian bergerak ketika mendengarkan musik. (Foto: instagram@viscralofficial))

Dilansir dari laman Dailymail, dengan menggunakan mesin pemantau dan pencitraan resonansi magnetik, peneliti di Universitas Turku menemukan korteks pendengaran dan motor aktif karena musik yang dimainkan.

Korteks pendengaran memproses elemen-elemen akustik seperti rhythm dan melodi. Kemudian korteks motor dihubungkan pada keinginan untuk bergerak. Penelitian ini juga melihat musik menimbulkan kecemasan atau ketakutan. Kemudian berkorelasi dengan struktur subkortikal yang melibatkan ingatan, emosi dan kesenangan.

Penelitian yang dipublikasi pada Oxford Academic itu menyebutkan bahwa musik dapat menimbulkan emosi subyektif yang kuat. Namun pendapat itu masih perdebatan bila dihubungkan dengan pengaruh secara biologi.

Penelitian ini melibatkan sekitar 102 subyek. Mereka diminta untuk mendengarkan musik instrumental, sementara peneliti memindai otak mereka. Mesin merekam algoritma yang ada untuk kemudian dijadikan semacam peta. Dengan demikian dapat dilihat bagian otak mana yang teraktivasi ketika mendengarkan musik yang membangkitkan emosi mereka.

Baca Juga:

Penelitian: Memelihara Janggut Banyak Manfaatnya

musik
Bagian-bagian otak yang terpengaruh musik. (Foto: Dailymail)

Dengan membaca otak itu, peneliti dapat mengetahui jenis musik yang tengah didengarkan oleh para subyek. Apakah musik senang atau sedih?

Peneliti juga menemukan bagian otak yang mana yang teraktivasi ketika menonton video yang membangkitkan emosi mereka. Kemudian bagian itu diujicoba dengan musik yang bisa membangkitkan emosi yang sama.

Ternyata peneliti menemukan emosi melihat film dan mendengarkan musik ternyata terpisah. Cara kerja di dalam otak subyeknya sangat berbeda. Bagian yang terpicu emosinya oleh film ternyata berada pada bagian yang jauh lebih dalam.

Mereka melihat film sebagai bagian yang nyata terjadi di dalam kehidupan. Sementara musik lebih berakar pada pengaruh budaya dan pengalaman pribadi. (psr)

Baca Juga:

Penelitian: Perempuan Lebih Taat Protokol Kesehatan Dibanding Lelaki

#Sains #Teknologi #Musik
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan