SEPERTI di negara-negara lain, Jepang memiliki mitologi atau legenda yang berhubungan dengan makhluk-makhluk aneh. Salah satunya putri duyung atau manusia ikan yang dikenal dengan nama ningyo.
Dalam mitos Jepang, manusia ikan biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki sisik emas berkilau, mulut menyerupai monyet, dan mengeluarkan suara layaknya seruling.
Berdasarkan mitos, jika ada yang mengonsumsi ningyo, ia akan berusia lebih panjang daripada manusia pada umumnya. Di beberapa kuil dan museum Negeri Sakura, kadang kali terdapat mumi ikan duyung yang diperlihatkan kepada publik. Contohnya yang ada di Kuil Enjuin.
Penasaran dengan mumi tersebut, tim peneliti akhirnya terpanggil untuk melakukan pengecekan secara ilmiah tentang kebenarannya.
Baca juga:
Trailer Film ‘Qorin’ Tampilkan Sisi Gelap Makhluk Pendamping Manusia

Penelitian ini disebut akan menjadi yang pertama kali di Jepang terhadap mumi putri duyung yang usianya diklaim sudah mencapai ratusan tahun. Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti gabungan yang terdiri dari para ahli di Kurashiki University Of Science and The Arts dan beberapa organisasi lainnya.
Riset terhadap mumi ningyo ini dimulai pada awal Februari 2022. Saat itu, Kepala Pendeta Kuil Enjuin Kozen Kuida membawa kotak khusus yang berisi mumi tersebut ke rumah sakit hewan universitas yang berada di Kota Okayama.
Pendeta berusia 60 tahun itu secara perlahan meletakkan mumi itu di atas meja pemeriksaan di ruang CT scan. Lalu tim peneliti mulai mendokumentasikannya. Aspek yang menjadi perhatian adalah posisi mumi itu yang tampaknya seperti berteriak dan menutup mulutnya dengan tangan.
Dari pemeriksaan, terlihat mumi itu memiliki rambut di kepala, kuku, gigi, serta sisik di area bawahnya layaknya mitos ningyo.
Sebagaimana dilansir The Asahi Shimbun (19/2), dalam kotak penyimpanan mumi ikan duyung itu terlihat catatan yang bertuliskan bahwa makhluk ini diklaim tertangkap di jaring ikan yang berlokasi di Prefektur Kochi antara tahun 1736-1741.
Baca juga:

Keluarga Kojima asal Bingo-Fukuyama pernah membeli mumi itu. Arkian mumi itu berkali-kali berpindah tangan sepanjang tahun 1868-1912. Hingga akhirnya jatuh ke tangan Kuil Enjuin yang selama 40 tahun menjadikannya display bagi para pengunjung.
Pihak Kurashiki University Of Science and The Arts menyatakan bahwa pihaknya masih belum mengetahui bagaimana mumi putri duyung itu bisa diserahkan ke kuil tersebut.
Setelah analisa panjang selama satu tahun, akhirnya pada Februari 2023, tim peneliti merilis hasil temuan mereka.
Curiosmos (22/2) mengungkapkan bahwa mumi itu dibuat dari beberapa material dengan mayoritas bahan dasarnya adalah kain, katun, dan kertas yang dilapisi dengan pasta campuran debu batu bara atau pasir.
Bagian kepalanya terbuat dari kapas dan bahan plester. Rambutnya diambil dari hewan. Tulang rahangnya dibentuk dari ikan karnivora. Kuku di kelima jari mumi itu dibuat dari keratin tanduk hewan.
Untuk bagian bawah atau siripnya, dibuat dengan mengombinasikan kulit ikan buntal dan ikan gulama. Dengan begitu, gugurlah sudah mitos putri duyung.
Tim peneliti Kurashiki University Of Science and The Arts memastikan bahwa mumi ini bukan berasal dari makhluk mitologis, melainkan ada orang yang membuatnya. (aru)
Baca juga: