SETELAH menjungkirbalikkan industri musik, kini Daniel Ek ingin membuat terobosan dalam teknologi perawatan kesehatan. Ia kini telah memasuki industri perawatan kesehatan, seperti yang diungkapkan laman The Verge, Minggu (6/2).
Sebuah unggahan yang dibagikan di LinkedIn menyebut bahwa Ek sebagai salah satu pendiri sebuah startup bernama Neko Health. Startup itu berspesialisasi dalam menyediakan pemindaian tubuh yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI).
"Setelah empat tahun penelitian intensif dan pengembangan produk, kami secara resmi meluncurkan Neko Health hari ini. Perusahaan ini didirikan oleh Hjalmar Nilsonne dan Daniel Ek dengan visi untuk menciptakan sistem perawatan kesehatan yang dapat membantu masyarakat tetap sehat melalui tindakan pencegahan dan deteksi dini," bunyi keterangan unggahan tersebut.
Baca juga:
AI Deteksi Cacat Lahir Langka pada Ultrasound Janin

Menurut situs web Neko Health, pemindai seluruh tubuh non-invasif buatan perusahaan Swedia yang mereka gunakan itu dapat mendeteksi dan mengukur pertumbuhan tanda lahir, ruam, dan bintik-bintik penuaan. Ini juga menggunakan pemindai terpisah untuk mendeteksi kelainan pada fungsi jantung, tekanan darah, dan denyut nadi di seluruh tubuh.
Neko mengatakan pemindai tubuh 360 derajat perusahaan dilengkapi dengan lebih dari 70 sensor yang mengumpulkan lebih dari 50 juta titik data pada kulit, jantung, pembuluh darah, pernapasan, mikrosirkulasi, dan lainnya.
Data itu kemudian bakal dianalisa oleh sistem bertenaga AI yang mampu mempelajari data secara mandiri, dan menjabarkan hasilnya untuk dokter dan pasien. Klien juga bakal mendapatkan hasil pada janji temu mereka, dan bahkan dapat melihat serta melacak hasil mereka pada aplikasi yang disertakan.
"Misi kami adalah membangun sistem perawatan kesehatan yang proaktif, yang berfokus pada pencegahan penyakit," tulis Nilsome dalam sebuah unggahan di LinkedIn, mengutip kenaikan biaya perawatan kesehatan di Swedia dan Uni Eropa.
Baca juga:
Meditech+, Aplikasi Kesehatan Berbasis AI Karya Anak Bangsa

Pemindaian seluruh tubuh, yang menurut Neko hanya memakan waktu beberapa menit, saat ini terbuka untuk umum di Swedia dengan biaya 2sekitar USD 190 atau setara Rp 2,8 juta. Nampaknya, Ek ingin menghadirkan solusi yang lebih canggih sekaligus lebih terjangkau.
Terjunnya Ek ke dalam indsutri perawatan kesehatan tidak mengejutkan. Desas-desus tentang startup tersebut telah beredar sejak November, dan Ek telah lama mengisyaratkan untuk terlibat dalam perawatan kesehatan.
Pada 2013, sebuah laporan dari The Financial Times mengungkapkan bahwa Ek menghabiskan waktu luang untuk memikirkan cara memperbaiki sistem perawatan kesehatan yang kacau. Jelas terlalu dini untuk mengatakan dampak apa yang dapat ditimbulkan Neko Health pada industri perawatan kesehatan, tetapi kedengarannya menjanjikan. (waf)
Baca juga:
Spotify Segera Hadirkan 'Audiobooks'