Pencucian Gang Sekaten di Keraton Kanoman Cirebon, Pergunakan Teknik Lama Sebelum dibersihkan atau dicuci, Gong Sekaten ini terlebih dahulu dikeluarkan oleh para Patih dari Bangsal Keraton dan membawanya ke Langgar. (MP/Mauritz)

DALAM rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW, Keraton Kanoman Cirebon menggelar tradisi pencucian Gong Sekaten pada hari Minggu (24/9).

Tradisi dipimpin oleh Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran mewakili Sultan Kanoman Sultan Raja Muhammad Emirudin.

Baca Juga:

Sumbu Kosmologis Yogyakarta Diakui UNESCO

cirebon
Pencucian atau siraman Gong Sekaten ini dipimpin oleh Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran. (MP/Mauritz)

Juru Bicara Keraton Kanoman Cirebon, Raja Ratu Arimbi Nurtina menuturkan prosesi pencucian benda peninggalan berusia 600 tahun itu. Sebelum dibersihkan atau dicuci, Gong Sekaten ini terlebih dahulu dikeluarkan oleh para Patih dari Bangsal Keraton dan membawanya ke Langgar.

Sementara itu, abdi dalem yang lain mempersiapkan alat dan bahan untuk pelaksanaan tradisi siraman Gong Sekaten.

Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk mencuci benda peninggalan Sunan Gunung Jati ini yakni bubuk batu bata, air kelapa yang difermentasi satu malam, kemudian air bunga, dan beberapa bahan lain seperti asem jawa serta jeruk nipis. Kemudian Gong Sekaten diletakkan di meja khusus yang telah disiapkan.

"Kemudian dicuci, disiram dengan air kembang dan digosok menggunakan sabut kelapa," kata Arimbi.

Menurutnya, penggunaan sabuk kepala untuk menggosok Gong Sekaten tersebut agar tidak merusak bagian yang dicuci. Air bekas cucian Gong Sekaten ini biasanya menjadi rebutan warga.

"Tradisi ini sudah dilakukan sejak zaman dulu, dan kami akan terus melestarikannya," jelasnya.

Baca Juga:

Roewang Tamoe; Sedih Seduh Senang

cirebon
Digosok dengan sabut kelapa. (MP/Mauritz)

Pencucian ini bertujuan untuk menyucikan atau membersihkan Gong Sekaten yang nantinya akan dibunyikan pada tanggal 8 Rabiulawal, malam harinya.

Raja Ratu Arimbi menjelaskan Gong Sekaten adalah seperangkat gamelan berusia lebih dari 600 tahun milik Keraton Kanoman.

"Dan hanya dibunyikan satu kali pada puncak upacara Panjang Jimat," jelasnya.

Keraton Kanoman Cirebon lanjut Arimbi, terus menjaga tradisi turun temurun ini supaya tetap lestari.

Sementara itu Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar tradisi Siraman Panjang dalam rangka memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW, Jumat (22/9). Tradisi Siraman Panjang ini digelar tiap tahun dan dilaksanakan setiap tanggal 5 Mulud dalam kalender Jawa.

Dalam tradisi ini, sejumlah benda peninggalan Sunan Gunung Jati dikeluarkan untuk dibersihkan dengan cara dicuci air bersih. Air yang digunakan berasal dari sumur kejayaan dan sumur agung. (Mauritz/Cirebon)

Baca Juga:

Wajib Tahu, Riwayat Penetapan Hari Jadi Kota Bandung

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
6 Jenis Kain Songket yang Wajib Kamu Punya
Tradisi
6 Jenis Kain Songket yang Wajib Kamu Punya

Kain ini dihasilkan dari berbagai daerah-daerah tertentu seperti Palembang, Minangkabau, dan Samarinda.

Konsep Angkringan Diadaptasi Bupati Ponorogo jadi Ruang Kerjanya
Travel
Konsep Angkringan Diadaptasi Bupati Ponorogo jadi Ruang Kerjanya

Konsep seperti ini membawa layaknya tempat nongkrong bebas membicarakan apa saja.

Hadirkan Vila di Atas Laut, Pulau Leebong Kian Mirip Maladewa
Travel
Hadirkan Vila di Atas Laut, Pulau Leebong Kian Mirip Maladewa

Pulau Leebong memiliki sederet area menginap dan tempat wisata cantik.

Siasati Resesi, Strategi Pengembangan Pasar Wisatawan Mancanegara Berubah
Travel
Siasati Resesi, Strategi Pengembangan Pasar Wisatawan Mancanegara Berubah

Penyesuaian fokus akan diarahkan kepada negara-negara yang menjadi pasar besar.

Tari ‘Janger Semara Ratih’ Gambarkan Gejolak Cinta Asmara Pemuda Pemudi
Tradisi
Tari ‘Janger Semara Ratih’ Gambarkan Gejolak Cinta Asmara Pemuda Pemudi

Tari ‘Janger Semara Ratih’ hadir di Galeri Indonesia Kaya.

Deretan Wisata Rohani Kristen di Indonesia
Travel
Deretan Wisata Rohani Kristen di Indonesia

Destinasi wisata rohani Kristen yang dapat dikunjungi umat nasrani.

Halal Hub Menjadi Faktor Penting dalam UMKM
Indonesiaku
Halal Hub Menjadi Faktor Penting dalam UMKM

mendorong ekspor produk halal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui program halal hub

Google Tampilkan Papeda sebagai Doodle
Kuliner
Google Tampilkan Papeda sebagai Doodle

Google merayakan papeda sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.

Tips Merawat Kain Batik agar Warnanya Tetap Cantik
Tradisi
Tips Merawat Kain Batik agar Warnanya Tetap Cantik

Jangan cuci kain batik dengan deterjen.

Menjaga Kemurnian Gen Ayam Pelung Melalui Kontes di Unpad
Indonesiaku
Menjaga Kemurnian Gen Ayam Pelung Melalui Kontes di Unpad

mengadu sekitar 250 peserta dengan kategori suara, penampilan, dan bobot.