MerahPutih.com - Pemerintah DKI Jakarta bersama pemerintah pusat meresmikan Integrasi Transportasi Jabodetabek sekaligus penataan Stasiun Tebet dan Palmerah. Kedua stasiun tersebut merupakan stasiun kelima dan keenam yang dilakukan penataan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, dengan integrasi berbagai transportasi di ibu kota ini, akan membuat warga semakin memilih menggunakan transportasi umum secara rasional karena terjangkau baik rute, biaya, maupun waktu yang digunakan dalam perjalanan.
“Inilah yang kami haturkan kepada warga ibu kota dan sekitarnya bahwa transportasi umum di Jakarta makin hari makin terintegrasi. Bisa pergi dari mana saja ke mana saja menggunakan satu sistem,” ucap Anies di Jakarta, Rabu (29/9).
Baca Juga:
Mulai Hari Ini, MRT Uji Coba Troli Sepeda Non Lipat di Stasiun Bundaran HI
Selain meresmikan penataan Stasiun Tebet dan Palmerah serta menyaksikan penandatanganan dokumen Integrasi Transportasi Jabodetabek, Anies juga mencanangkan pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) yang rencananya akan selesai pada bulan Juni 2022 seiring dengan beroperasinya LRT Jabodebek dan revitalisasi Stasiun Sudirman.
Pembangunan JPM sekaligus revitalisasi Stasiun Sudirman ini tidak membebankan APBN maupun APBD melainkan menggunakan creative financing.
Selanjutnya, Anies juga melakukan soft launching sistem ticketing dan SuperApp JakLingko. Dengan sistem ini, ke depan, Pemprov DKI bisa memberikan penghargaan khusus kepada pribadi-pribadi yang berjasa bagi Jakarta.

Menurut Anies juga, transportasi umum terintegrasi bukan sekadar memindahkan dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga sebagai simbol kota yang memberikan penghargaan untuk orang yang berjasa.
"Kita bisa memberikan harga berbeda untuk penumpang-penumpang yang berjasa di Jakarta, misal pada veteran, pensiunan, pelajar dan lain sebagainya, itu bisa diberi harga lebih murah," paparnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menerangkan, penataan dilakukan untuk mengatur tata ruang dan transportasi di kawasan stasiun, sehingga mendukung upaya integrasi transportasi.
"Kegiatan penataan kawasan stasiun ini dilaksanakan untuk menangani permasalahan ketidakteraturan yang terjadi akibat belum terintegrasinya penataan ruang dengan penataan transportasi di kawasan stasiun. Sehingga, masyarakat pengguna lebih nyaman dalam berpindah transportasi publik," terang Syafrin.
Baca Juga:
Mulai Besok Tarif Rapid Test Antigen di Stasiun Turun Jadi Rp 45 Ribu
Kemudian, penataan kawasan stasiun, khususnya di Stasiun Tebet juga turut menata perekonomian warga di sekitar, dengan menyiapkan ruang bagi para pedagang kaki lima (PKL) untuk berdagang agar lebih tertata.
Lebih lanjut, dalam penataan stasiun ini dilakukan kolaborasi dengan para seniman/artis dengan menyediakan kanvas bagi teman-teman kreatif yang mau berkarya untuk menuangkan inspirasi seni mereka.
"Mereka yang memiliki bakat, Pemprov yang akan menyediakan tempatnya, seperti yang dilakukan di pilar sisi timur Stasiun Tebet, yang telah terdapat karya seni buah kreatif warga," ujar Syafrin. (Asp)
Baca Juga:
Naik Kereta di 11 Stasiun KRL ini Wajib Punya Aplikasi PeduliLindungi