MerahPutih.com - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan terdapat peningkatan angka kesembuhan pasien terpapar SARS-CoV-2 sebanyak 4.067 orang. Dengan tambahan itu, maka total angka kesembuhan COVID-19 secara keseluruhan telah mencapai 5.768.703 orang.
Peningkatan angka kesembuhan juga diikuti penurunan kasus aktif COVID-19 pada 2.181 pasien yang menjalani perawatan. Dari data tersebut, sebanyak 28 provinsi memiliki angka kesembuhan lebih tinggi ketimbang kasus konfirmasi positifnya.
Baca Juga:
Kasus COVID-19 RI 2 April Tambah 2.300, Sembuh 4.798
Sementara, peningkatan kasus konfirmasi positif COVID-19 juga terjadi pada 1.933 orang di seluruh Indonesia, yang menjadikan jumlah penderita secara keseluruhan mencapai 6.019.981 orang.
Sebanyak 47 orang menjadi korban jiwa akibat COVID-19 pada hari ini, sehingga total pasien meninggal dunia akibat paparan virus tersebut menjadi 155.288 orang.
Positivity rate spesimen harian berada di angka 4,57 persen, dan positivity rate orang harian berada 3,70 persen. Sebanyak 82.915 spesimen tes COVID-19 telah diperiksa dan 3.360 orang dalam pengawasan sebagai suspek terpapar virus.
Sementara itu, jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Khusus COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, per Minggu, berkurang 34 orang apabila dibandingkan dengan angka pada satu hari sebelumnya, Sabtu (2/4).
"Pasien rawat inap terkonfirmasi positif (COVID-19) di Tower 4, 5, 6, dan 7 sebanyak 185 orang, sementara jumlah semula (satu hari sebelumnya) 219 orang. Pasien rawat inap berkurang 34 orang," kata kata Pegawai Harian Lepas (PHL) Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Septiono Prayogo.
Ia juga menyampaikan terhitung sejak 23 Maret 2020 sampai 3 April 2022 jumlah pasien yang dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet sebanyak 163.950 orang.
Dari jumlah pasien rawat inap per Minggu, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat ini 2,2 persen, mengingat kapasitas total tempat tidur 8.299 unit. Batas aman BOR yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maksimal 60 persen. (Pon)