Penambahan Kasus COVID-19 Kamis (20/1) di Atas 2 Ribu

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 20 Januari 2022
Penambahan Kasus COVID-19 Kamis (20/1) di Atas 2 Ribu
Seorang pelajar mendapatkan suntikan pertama vaksin COVID-19 di Kota Batam Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Naim)

Merahputih.com - Kabar tak mengenakkan kembali datang dari update harian penambahan kasus harian COVID-19.

Per Kamis (20/1), penambahan kasus harian atau kasus baru positif COVID-19 tembus angka 2 ribu atau tepatnya 2.116. Penambahan dalam jumlah diatas 2 ribu ini seolah kembali sama seperti medio pertengahan 2021 lalu.

Baca Juga:

Kasus Harian Tambah 435 Orang, Hindari 3 Tempat Penularan Terbaru COVID-19

Dengan penambahan ini, maka jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 4.277.644 sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Sementara itu, kasus aktif juga dilaporkan terus bergerak naik. Kasus aktif naik 1.532 sehingga total kasus aktif menjadi 12.328. Kenaikan kasus aktif hari ini juga lebih tinggi dibandingkan kemarin kasus aktif bertambah 1.232.

Untuk angka kesembuhan dilaporkan bertambah 577 dan total pasien sembuh tercatat 4.121.117 orang. Pertambahan pasien sembuh hari ini naik dibandingkan kemarin sebanyak 504.

Angka positivity rate harian COVID-19 hari ini tercatat 1,15 persen atau masih sama seperti kemarin.

Baca Juga:

Momok Tren Lonjakan Kasus COVID-19 Libur Panjang Hantui Indonesia

Kemenkes melaporkan dalam 24 jam terakhir jumlah orang yang diperiksa sebanyak 183.531 orang dengan angka positivity rate 1,15 persen.

Jumlah orang diperiksa hari ini naik dibandingkan kemarin sebanyak 152.016 orang dan positivity rate 1,15 persen. Kasus kematian hari ini dilaporkan tujuh orang, dan total angka kematian menjadi 144.199.

Kemenkes mencatat ada 5.346 orang yang berstatus suspect hari ini. Jumlah ini menurun jika dibandingkan kemarin di mana ada 5.814 orang yang suspect.

Presiden Jokowi mengatakan, krisis COVID-19 menunjukkan ketahanan kesehatan global rapuh. Menurut Jokowi, di tengah situasi ini, peran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mencakup banyak hal strategis.

"Kita harus mengevaluasi kondisi saat ini. Kolaborasi saat ini seperti Covax Facility hanyalah solusi sesaat. Dan juga peran WHO belum mencakupi banyak hal strategis bagi kehidupan dunia," kata Jokowi saat berbicara dalam World Economic Forum secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Kamis (20/1).

Baca Juga:

Yogyakarta Kekurangan 40 Ribu Dosis Vaksin COVID-19 untuk Anak 6-11 Tahun

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan bahwa dibutuhkan solusi yang permanen agar dunia mampu hadapi permasalah kesehatan yang tidak terduga seperti, pandemi COVID-19.

Untuk itu, kata Jokowi, Indonesia akan memperjuangkan penguatan arsitektur kesehatan dunia di Presidensi G20 2022 mendatang. (Knu)

#Breaking #COVID-19 #Kasus Covid #Test Covid 19 #Kasus COVID-19 #Vaksin Covid-19 #Satgas COVID-19 #Harga Vaksin COVID-19
Bagikan
Bagikan