Pemulangan WNI Alumni ISIS Bisa jadi Bom Waktu

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 07 Februari 2020
Pemulangan WNI Alumni ISIS Bisa jadi Bom Waktu
Anggota ISIS dan keluarga mereka berjalan saat mereka menyerah di desa Baghouz, provinsi Deir Al Zor, Suriah, Selasa (12/3/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Rodi Said/cfo

MerahPutih.com - Pemulangan anggota Islamic State Irak and Syria (ISIS) dapat menjadi bom waktu bagi negara di masa depan. Pernyataan ditegaskan akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, MSi.

"Sebagai warga negara Indonesia yang memilih menjadi pengikut ISIS, yang memiliki agenda perang melawan negara dapat menjadi bom waktu jika negara memelihara eksistensi mereka di tengah-tengah masyarakat," ujarnya di Kupang, Jumat (7/2)

Baca Juga

PKS Ingatkan Pemulangan 600 Eks ISIS ke Indonesia Sesuai Amanat UUD 1945

Mantan Pembantu Rektor I UMK itu mengemukakan pandangan itu, terkait dengan gagasan untuk memulangkan warga negara Indonesia eks anggota ISIS ke tanah air, dan dampaknya bagi stabilitas politik dan hukum di masa mendatang.

Gagasan pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang terasosiasi dengan ISIS, telah menjadi suatu wacana yang diperdebatkan tidak hanya di kalangan publik, namun juga oleh para pengambil kebijakan.

akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, MSi
Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, MSi. Foto: ANTARA

Menurut dia, ISIS adalah kelompok jihadis yang menyatakan diri sebagai tentara Allah, yang menegakkan khilafah minhajin nubuwah di muka bumi.

"Kelompok ini jelas memiliki agenda untuk berperang melawan negara, dan siapa yang memberikan jaminan bahwa setelah kembali ke Indonesia, mereka tidak melakukan aktivitas untuk melawan negara," katanya dilansir Antara

Karena itu, gagasan untuk memulangkan WNI eks anggota ISIS ke tanah air, mesti dipikirkan secara matang untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

Baca Juga

Presiden Jokowi Kurang Sreg Eks Simpatisan ISIS Dipulangkan ke Indonesia

"Betul bahwa mereka adalah warga negara Indonesia, tetapi harus dipahami bahwa mereka telah memilih menjadi pengikut ISIS, dan memiliki agenda perang melawan negara," pungkasnya. (*)

#ISIS
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan