Pemuda Muhammadiyah Khawatir Kelompok Muda Mudah Didoktrin Paham Menyimpang

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 09 Desember 2022
Pemuda Muhammadiyah Khawatir Kelompok Muda Mudah Didoktrin Paham Menyimpang
Anggota Brimob berjaga di kawasan Astanaanyar setelah peristiwa bom bunuh diri, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/pras)

MerahPutih.com - Aksi bom bunuh diri kembali terjadi saat kantor Polsek Astanaanyar, Bandung diserang residivis terorisme Agus Sujatno (34).

Melihat peristiwa itu, Pemuda Muhammadiyah pun mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap paham-paham trans nasional agar nantinya tidak mudah disusupi paham-paham sesat.

Bendahara Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Zaidi Bashiturrozak menuturkan, dari data-data pelaku aksi teroris di Indonesia, ada kecenderungan mereka yang terlibat banyak adalah kaum muda.

Baca Juga:

Tewasnya Pemimpin ISIS Jadi Motif Aksi Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar

"Mereka menjadi sasaran untuk direkrut karena masih bisa didoktrin dengan iming-iming surga melalui aksi teror," jelas Zaidi dalam keterangannya, Jumat (9/12).

Zaidi melihat, generasi milenial di usia muda sangat mudah didoktrin karena dalam proses mencari jati diri.

"Dan, hal ini akan menjadi bahaya jika menemukan orang yang tidak tepat," sebut dia.

Zaidi menyatakan, di era digitalisasi saat ini di mana ruang waktunya menjadi tidak bersekat alias tidak terbatas, maka paling bahaya adalah hilangnya kesadaran dan hilangnya nalar.

"Pihak berwenang perlu terus memantau setiap pergerakan di media sosial, khususnya bagi generasi milenial," ucapnya.

Pria kelahiran Brebes Jawa Tengah itu menambahkan, salah satu sebab tindakan itu muncul dalam perspektif psikologi salah satunya adalah adanya keterkaitan dengan figur kuat yang berpengaruh. Baik langsung ataupun tidak langsung.

Oleh karena itu, generasi muda mesti lebih selektif dalam berkawan dan memilih mentor dalam hal agama.

"Kaum muda harus lebih waspada terhadap paham trans nasional dan ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan masing-masing," demikian Zaedi yang juga pemerhati psikologi sosial.

Baca Juga:

Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Aipda Sofyan Korban Tewas Bom Bunuh Diri Astanaanyar

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa tindakan bunuh diri tidak dibenarkan oleh agama dan nilai dasar kemanusiaan.

"Tindakan bunuh diri tidak dibenarkan oleh agama dan nilai dasar kemanusiaan. Apalagi bunuh diri yang menimbulkan kematian dan korban pihak lain," ucap Haedar Nashir.

Haedar mengimbau kepada publik untuk tetap saksama dan tidak melakukan generalisasi terkait tindakan pelaku bom bunuh diri. Sehingga pengusutan dapat berjalan adil dan objektif sesuai ketentuan hukum.

Dia juga menyebut tindakan yang merusak kehidupan tentu sangat ditentang luas oleh seluruh komponen masyarakat.

Hal tersebut terbukti mengorbankan nyawa manusia dan kehidupan yang mestinya dipelihara selaku makhluk yang dimuliakan Tuhan. (Knu)

Baca Juga:

Pelaku Teror Pasang Paku di Bom Rakitan yang Meledak di Polsek Astanaanyar

#Teroris #Terorisme #Pemuda Muhammadiyah #Muhammadiyah
Bagikan
Bagikan