Pemuda Bisa Dorong Kemandirian Ekonomi Bangsa

Yohannes AbimanyuYohannes Abimanyu - Selasa, 01 Agustus 2017
Pemuda Bisa Dorong Kemandirian Ekonomi Bangsa
Deputi III Staf Kepresidenan Denni Puspa Purbasari. (Foto: MP/Ponco Sulaksono)

MerahPutih.com - Kemandirian ekonomi suatu bangsa sangat diperlukan untuk menggerakkan sektor ekonomi strategis. Pemuda adalah salah satu penopang kemandirian ekonomi. Pemuda juga merupakan modal perekonomian atau sering disebut human capital.

Hal ini disampaikan Deputi III Staf Kepresidenan Denni Puspa Purbasari kepada 50 pemuda yang tergabung dalam Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) Angkatan VI.

Menurut ahli ekonomi ini, keywords dari pembangunan ekonomi antara lain membangun desa dan daerah, kualitas hidup manusia, kesejahteraan rakyat, dan terakhir kemandirian ekonomi.

"Makanya, visinya adalah sebagai anak muda perlu banyak mendengar, perlu banyak network. Banyaklah mendengar, lalu cari orang yang baik untuk bergerak maju, Jadi modal ekonomi itu bukan hanya duit tapi modal manusia itu lebih penting," kata Denni di Yello Hotel, Jakarta, Selasa (1/9).

Bonus demografi yang dimiliki Indonesia akan sia-sia jika tidak terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi juga harus dibarengi dengan pertumbuhan sektor lapangan kerja.

Menurutnya, pertumbuhan lapangan kerja juga tidak selalu berkaitan dengan pertumbuhan teknologi.

Misal, kata Denni, banyak sektor industri yang menggunakan mesin untuk produksi mereka, namun bukan berarti hal itu mengurangi jatah manusia sebagai sumber produktivitas.

"Perusahaan yang pakai mesin, tetap butuh manusia untuk jadi operator. Ada marketing-nya, ada kebutuhan manusia juga. Misal sektor kerajinan tangan, 'kan gak bisa pake mesin, makanya karakter industri itu berbeda-beda," paparnya.

Selain itu, Denni juga menegaskan untuk mengukur kesejahteraan sebuah bangsa tidak cukup hanya dari indikator pendapatan per kapita semata.

Tingkat pendapatan tersebut harus termanifestasi menjadi daya beli. Daya beli yang dimaksudnya adalah bukan persoalan konsumsi barang komplementer seperti tas, sepatu atau barang konsumtif lainnya, melainkan daya beli seperti transportasi, kesehatan, pariwisata, dan faktor penunjang lainnya.

"Kesejahteraan akan selalu berhubungan dengan daya beli. Jadi, pertumbuhan ekonomi akan sangat bergantung dari daya beli masyarakat," katanya. (Pon)

#Pemuda Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Yohannes Abimanyu

Wonderful Indonesia, Pesona Indonesia dan pesona gw adalah satu
Bagikan