MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya memastikan ketersediaan stok dan pasokan kebutuhan pangan selama bulan Ramadan dan Idulfitri Tahun 2022.
Untuk itu, Pemerintah DKI telah melakukan koordinasi dengan Perum Bulog DKI dan Banten, Polda Metro Jaya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, BUMD Provinsi DKI Jakarta dan instansi terkait lainnya.
Baca Juga:
Baru 2 Bulan, Transaksi Kripto di Indonesia Capai Rp 859 Triliun
Dari hasil koordinasi tersebut, berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (DKPKP) DKI mengenai komoditas pangan strategis, yakni beras, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, cabe keriting, rawit merah, dan bawang putih tersedia dalam jumlah yang cukup dan aman.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI, Sri Haryati menjelaskan, stok dan pasokan kebutuhan pangan yang aman diharapkan mampu menjaga kestabilan harga pangan di Jakarta.
Sehingga inflasi di Jakarta selama momen Ramadan tetap terjaga. Kenaikan inflasi didorong oleh kenaikan harga yang disebabkan oleh tingginya permintaan.
Beberapa komoditas pangan diperkirakan masih mengalami tren kenaikan harga ke depan, seiring dengan kenaikan permintaan masyarakat pada bulan Ramadan dan Idulfitri, serta implikasi dari kenaikan harga komoditas global.
Pemprov DKI juga berkolaborasi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah lain, serta TPID DKI dalam melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketersediaan stok pangan.

"Sehingga upaya-upaya yang dilakukan ini, inflasi Jakarta tetap terkendali dan berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional sebesar 3 persen +- 1 persen,” ujar Sri.
Sri yang juga Wakil Ketua I TPID DKI Jakarta memastikan, pihaknya terus memantau perkembangan harga dan kecukupan pasokan untuk menjaga kestabilan harga pangan di Ibu kota di tengah pandemi COVID-19.
TPID DKI terus berkomitmen dan konsisten menempuh langkah, juga kebijakan konkret dalam menjalankan strategi pengendalian inflasi sesuai Peta Jalan Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022-204, melalui strategi 4K yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.
Dalam menjamin ketersediaan stok dan pasokan, serta menjaga kestabilan harga, upaya-upaya yang dilakukan TPID Provinsi DKI Jakarta di antaranya adalah monitoring dan pengawasan harga dan stok pangan strategis; monitoring dan pengawasan gudang; melaksanakan pasar murah; pengamanan stok Ramadan; melaksanakan bazar Jakpreneur; monitoring ketersediaan tabung LPG 3 kg; pengawasan mutu pangan; dan lain-lain.
Pemprov DKI juga telah menyediakan sarana bagi masyarakat untuk memantau perkembangan harga pangan melalui infopangan.jakarta.go.id. Secara transparan masyarakat bisa melihat perkembangan harga untuk komoditas pangan strategis di berbagai pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya.
"Pemprov DKI juga mengimbau agar masyarakat tetap optimis dan tidak panik untuk menjaga keseimbangan pasokan dan stok pangan di pasar," imbuh Sri. (Asp)
Baca Juga:
Diajak Demokrat Berkoalisi, Nasdem: Kami Terbuka untuk Semua Partai