MerahPutih.com - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengakui bahwa harga beras di pasaran mengalami kenaikan. Kenaikan harga beras tidak terjadi hanya di DKI Jakarta namun juga secara nasional.
"Harga beras di tingkat eceran Provinsi DKI Jakarta beberapa waktu yang lalu sempat mengalami kenaikan," kata Kepala Dinas KPKP, Suharini Eliawati, Selasa (19/9).
Baca Juga:
Tinjau Pasar Bali Mester Jatinegara, Jokowi Akui Harga Beras Belum Turun
Eli sapaan akrab Suharini Eliawati membeberkan harga beras melambung tinggi sekarang ini. Melinjaknya harga beras akibat naiknya harga gabah di tingkat petani dari Rp 5.600 per kg menjadi Rp. 7.000 per kg.
"Menurunnya produksi karena belum masuk masa tanam serta dampak el nino yang lebih kering dan panjang dibanding tahun sebelumnya," paparnya.
Upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengantisipasi Kenaikan Harga Beras, kata Eli, bersinergi dengan Pemerintah Pusat (Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Perum Bulog dan ID Food) untuk mengendalian harga.
Formulanya dengan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) tahap kedua untuk bantuan pangan bagi 304.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) 10 kg per bulan dari bulan September sd Nopember 2023.
Lalu Penyaluran beras SPHP kualitas Medium ke masyarakat dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp. 54.500 per kantong isi 5 kg di toko-toki beras dan pasar modern.
Baca Juga:
Pedagang Beras Cipinang Diminta Jual Beras Rp 10.385 Per Kilogram
"Melakukan Pemantauan stok, harga dan mutu secara rutin bersama Satgas Pangan," terangnya.
Menjaga pasokan yang masuk ke DKI Jakarta dengan bekerjasama Pemerintah Pusat dan antar pelaku usaha (B2B) serta mengoptimalkan peran PT Food Station Tjipinang Jaya dengan program titip simpan cadangan beras untuk DKI Jakarta
"Mengendalikan ekspektasi inflasi melalui Kegiatan Pasar Murah untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023," paparnya.
Kemudian, Melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) melalui beberapa program baik dilakukan oleh BUMD Pangan DKI Jakarta maupun kerjasama dengan stakeholder lainnya
"Komunikasi Efektif menggunakan media massa, media sosial dan talkshow oleh anggota TPID," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Bulog Solo Salurkan Beras Cadangan untuk 41.142 Warga Miskin